Pilpres 2019

Beda Pendapat Sandiaga Uno dan Mahfud MD Soal Kasus Dugaan Makar, dari Opisisi Hingga Barang Bukti

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden RI, Prabowo Subianto akhirnya tampil bersama calon Wakil Presiden RI, Sandiaga Uno, Kamis (18/4/2019) sore. Keduanya tampil mendeklarasikan klaim kemenangan dalam Pilpres 2019, atas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

TRIBUNKALTIM.CO - Calon wakil presiden Sandiaga Uno menyoroti soal keadilan hukum seiring dengan ditetapkannya Politikus PAN Eggi Sudjana sebagai tersangka dugaan makar.

Diketahui sebelumnya, Sandiaga Uno menanggapi soal penetapan tersangka terhadap Eggi Sudjana, Kamis (9/5/2019).

"Ya, satu lagi ya para pendukung kita (Prabowo-Sandiaga) yang terkriminalisasi," ujar Sandiaga saat ditemui di Universitas Bakrie, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2019) lalu.

Sandiaga Uno menyebut bahwa hukum harus ditegakkan seadil-adilnya.

Jangan sampai, kata Sandiaga Uno, hukum tajam hanya kepada opisisi saja.

"Saya akan menyatakan bahwa sekali lagi bahwa hukum itu harus ditegakkan seadil-adilnya, jangan hanya tajam ke pengkritik dan opisisi, tapi tumpul kepada penguasa dan penjilat," ujar Sandiaga Uno.

"Bagi saya, kalau hukum tegak seadil-adilnya, akan adil dan makmur. Tapi kalau diperlakukan seperti ini, walaupun kita percaya proses hukum berjalan, tapi masyarakat akan bisa menilai dengan sendirinya. Bahwa jika mendukung Prabowo-Sandi pasti akan terancam tindakan hukum," ucap Sandiaga Uno.

"Banyak contoh waktu kampanye yang menghadapi hal yang sama, ini yang sangat kami sayangkan, memprihatinkan," tambahnya seperti dikutip dari Kompas.com.

Sebelumnya, Sandiaga Uno juga menyampaikan hal yang tak jauh berbeda ketika menanggapi soal penetapan tersangka Ustaz bachtiar Nasir.

Ustaz Bachtiar Nasir ditetapkan kepolisian sebagai tersangka kasus TPPU dana Yayasan Keadilan Untuk Semua (YKUS).

Dikutip dari Tribunnews.com, Sandiaga Uno menilai bahwa penetapan tersangka Ustaz Bachtiar Nasir kurang adil.

Tak hanya itu, Sandiaga Uno juga meminta agar proses hukum tak digunakan untuk mencari kesalahan orang lain.

Menurut Sandiaga Uno, proses hukum saat Pilkada DKI tidak ditegakkan secara adil.

"Hukum itu harus ditegakkan seadil-adilnya, jangan digunakan untuk mencari kesalahan. Jangan tajam ke pengkritik, tapi tumpul ke penjilat. Bagaimana hukum digunakan untuk, di Pilkada DKI kemarin kalian bisa lihat, itu juga tidak ditegakkan seadil-adilnya," kata Sandi di Rumah Siap Kerja, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019).

Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno meninjau jalannya proses rekapitulasi suara Pemilu 2019 di Kantor Kecamatan Penjaringan, Selasa (23/4/2019) sore. (TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino)

Sandiaga Uno pun meminta kepada berbagai pihak untuk berprasangka baik.

Halaman
1234

Berita Terkini