Anda di halaman 1dari 10

Indri Patra Tarigan

0961050037

Alkalosis adalah : suatu keadaan pada saat


darah terlalu banyak mengandung basa (atau
terlalu sedikit mengandung asam) dan kadangan
menyebabkan meningkatnya pH darah.
Alkalosis Respiratorik adalah : suatu keadaan
saat darah menjadi basa karena pernapasan
yang cepat dan dalam, menyebabkan kadar CO2
dalam darah menjadi rendah.

Rangsangan pusat pernafasan :


- hiperventilasi psikogenik yg disebabkan stres
emosional
- keadaan hipermetabolik : demam tirotoksikosis
- gangguan CNS
- cedera kepala atau gangguan pembuluh darah
otak
- tumor otak
- intoksikasi obat salisilat (awal)
Hipoksia : pneumonia, asma, edema paru, dll.
Ventilasi mekanis yang berlebihan pada yg memakai
ventilator mekanik

Takipnea ekskresi CO2 berlebihan menurunkan


denominator pada fraksi pH darah meningkat.
Alkalosis respiratorik berinteraksi dengan penyangga
protein intrasel dan ekstrasel sebelum mempengaruhi
sistem bikarbonat.
Apabila terjadi penyesuaian, bikarbonat darah turun
5mEq/L untuk setiap penurunan 10 mmHg Pco2.
Apabila hipersekresi berkepanjangan, bikarbonat dapat
turun sampai kadar yg mengkompensasi secara penuh
kehilangan CO2 , dan memulihkan pH ke nilai normal.

Alkalosis menyebabkan protein plasma memiliki muatan


negatif yg lebih besar pada gilirannya mengikat lebih
banyak ion kalsium.
Perubahan ke arah hipokalsemia ini meningkatkan
ekstabilitas saraf otot, memicu suatu keadaan yang
disebut tetani.
Pada alkalosis respiratorik akut, disfungsi neuromuskulus
pertama-tama tampak sebagai rasa kesemutan di sekitar
mulut dan jari tangan dan kaki. Dapat terjadi kelemahan
otot, dan kepala terasa ringan, yg berkembang menjadi
kehilangan kesadaran yg pulih sendiri karena sepresi
SSP memperlambat respirasi dan menyebabkan
reakumulasi CO2.

Alkalosis respiratorik akut menjadi berbahaya


apabila disebabkan oleh ventilasi mekanis yg
berlebihan, sedemikian sehingga kecepatan
respirasi tidak dapat mengoreksi diri secara
otomatis.
Hiperventilasi terjadi pada keadaaan cemas
akut, dan setelah stimulasi saraf-saraf SSP oleh
obat atau penyakit hati atau saraf.

Pusing
Diaphoresis.
Cemas/panik
Bingung
Palpitasi
Dispnea
Tetani

Analisa gas drh arteri:


pH
7.45
PaCO2 38 mmHg
HCO3
22 mEq/L
Serum phosphate 0.5 mg/dL
EKG: Disritmia

Atasi penyebab utamanya


Beri sedative

Hiperventilasi dengan ventilator dapat dikoreksi dengan


menurunkan ventilasi jika berlebihan, atau menambah
ruang hampa udara (dead space).
Bila hiperventilasi disebabkan oleh kecemasan yg berat,
minta pasien bernafas dalam kantong kertas yang
disungkupkan rapat di sekitar hidung dan mulut.
Menahan nafas selama mungkin, kemudian menarik
nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama
mungkin. Lakukan berulang sebanyak 6 10 kali.

Anda mungkin juga menyukai