Baca juga
Ketahui Jenis, Penyebab, dan Gejala Alkalosis
Alkalosis Pernapasan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Asidosis Metabolik: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Artinya, cairan tubuh memiliki unsur asam dan basa yang harus dijaga dalam
kondisi seimbang.
Tingkat basa cairan tubuh yang tinggi akan menyebabkan alkalosis metabolik
(alkalosis metabolic), sedangkan kelebihan asam akan menyebabkan asidosis
metabolik (metabolic acidosis).
Ini adalah gangguan yang disebabkan oleh hilangnya atau turunnya ion hidrogen
yang dipicu meningkatnya kadar bikarbonat dalam tubuh.
Penyebab
Seperti disebutkan sebelumnya, alkalosis metabolik disebabkan oleh kelebihan
alkali (basa) yaitu bikarbonat dalam darah.
1. Kehilangan asam
Kehilangan asam (atau kehilangan hidrogen) bisa terjadi akibat muntah atau
melalui buang air kecil.
Penggunaan obat tertentu dan obat diuretik juga dapat menyebabkan buang air
kecil berlebihan.
Kondisi ini akan memicu alkalosis hipokalemia akibat hilangnya kalium dari tubuh.
3. Diare
Obat Alkalotic tertentu seperti yang diberikan untuk mengobati ulkus peptikum
dan hyperacidity juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan asam-basa.
6. Hipokalemia
Kondisi ini memicu perubahan warna pada kulit sehingga menjadi kebiruan atau
keunguan.
Detak jantung juga akan berlangsung lebih cepat yang disertai penurunan
tekanan darah.
Gejala lain alkalosis metabolik meliputi mati rasa dan kesemutan, berkedut,
kejang otot, mual, muntah, dan diare.
Penderita juga mengalami kebingungan dan pusing, sedang pada kasus berat
mengakibatkan koma dan kejang.
Pengobatan
Pengobatan alkalosis metabolik akan tergantung dari penyebabnya.
Penting untuk segera menangani alkalosis metabolik karena jika dibiarkan dapat
menyebabkan risiko dan komplikasi seperti gagal jantung dan koma
Universitas Airlangga
Email :trisosukasoso@yahoo.com
Abstrak
Organisms found in this world would have been very diverse, in which one organism
to another has a characteristic – a special feature that sets it apart, but the organism
– the organism is also related. Through phylogenetic study of the kladistik known
that organisms related each others. The observation results show Amoeba sp taxon is
the oldest taxon (plesiomorfi), then progressing to the more modern
taxon Paramaecium sp, then successively – also continues to experience growth
(more apomorfi), Volvox sp, Corallina sp, Sargassum sp, sp
Maechantia, Bryophyta, Adiantum sp, merkusii Pinus, Gnetum gnemon, and the
most modern is the Canna hybrida.
Pengantar
Salah satu kegiatan dalam bidang biologi adalah mempelajari keanekaragaman
mahluk hidup. Dalam mempelajari keanekaragaman banyak aspek yang harus
dijelaskan antara lain , taksonomi , asal –usul , dan hubungan kekerabatan .Cara
menganalisis hubungan kekerabatan disini adalah dengan membuat Kladogram
yang diawali dengan pengklasifikasian organisme menjadi dua sifat yaitu karakter
primitif ( plesiomorfi ) dan karakter derivat ( apomorfy ).Kladogram adalah suatu
hipotesis yaitu hipotesis hubungan kekerabatan . Hipotesis yang dipilih adalah
hipotesis yang memerlukan langkah pembuktian minimal berdasar prinsip
parsimoni ( penghematan ) .
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui hubungan kekerabatan antara
beberapa spesies Tracheophyta , Thallophyta , dan Protoctista dengan acara analisis
pembuatan kladogram metode wagner .
Bila hasil analisis kladistik menunjukkan homoplasi yang banyak maka datanya
dapat dianggap kurang memenuhi syarat. Salah satu cara menentukan banyaknya
peristiwa homoplasi secara relative dalam suatu kladogram adalah menghitung
suatu index yang disebut Consistency index (CI). CI berfungsi untuk mengukur
jumlah relatif homoplasy dalam sebuah cladogram. Ini menilai tingkat kesulitan
dalam fitting data yang diberikan diatur ke pohon yang diberikan. CI dihitung
dengan rumus berikut.
N
O Karakter Takson
A B C D E F G H I J
Struk
tur
tubu 1
1 h sel – –
Kol
oni –
Mu
ltis
el – – – – – – –
Tid
ak
ber
dif
Sel ere
peny nsi
2 usun asi – – –
ber
dif
ere – – – – – – –
nsi
asi
Pse
ud
Alat op
Gera odi
3 k a –
Cili
a –
Fla
gell
a –
Tid
ak
ada – – – – – – –
Posis
i
Tubu Be
4 h bas – – –
Me
lek
at – – – – – – –
Jar.P
enga Tid
ngku ak
5 t ada – – –
Ad
a
stru
ktu
r
sep
erti – – – –
ada – – –
Alat
peny Tid
ebara ak
6 n ada – – –
Sp
ora – – – – –
Biji – –
Alat Tid
pelek ak
7 at ada – – –
Dis
cus
s – –
Rhi
zoi
d – –
Ak
ar
tun
gga
ng – –
Ak
ar
ser
abu
t –
Tid
Gam ak
8 etofit me – – –
mil
iki
Be
bas – – –
Ber
gan
tun
g – – – –
Tid
ak
9 Daun ada – – – –
Ad
a
stru
ktu
r
sep
erti – – –
Ad
a – – –
Tid
1 Bata ak
0 ng ada – – – –
Ad
a
stru
ktu
r
sep
erti – – –
ada – – –
Orga
n Re Tid
1 prod ak
1 uksi ada – – – – –
Sp
oro
fil – – –
Str
obi
llus – –
Bu
nga
Tid
ak
dib
1 Ovu ent
2 m uk – – –
Tid
ak
dila
pisi
sel
ster
il – – – –
Dil
api
si
sel
ster
il – – –
Tid
1 ak
3 Zigot me – – –
mil
iki
Me
mil
iki – – – – – – –
Tid
1 Fertil ak
4 isasi ada – – –
Tu
ngg
al – – – – – –
gan
da –
Endo Tid
1 sper ak
5 mae ada – – – – – – – –
2n – –
3n
Keterangan :
A . Amoeba sp
B.Paramaecium sp
C.Volvox sp
D.Corallina sp
E.Sargassum sp
F.Marchantia sp
G.Bryophyta
H.Adiantum sp
I.Pinus merkusii
J.Gnetum gnemon
K.Canna Hybrida
Tabel transformasi
T
a
k
s
o
n KARAKTER
N 1 1
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 12
1 A 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 B 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 C 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 D 2 1 3 1 1 1 1 1 0 1 0 1
5 E 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1
6 F 2 1 3 1 1 1 2 2 1 0 1 1
7 G 2 1 3 1 1 1 2 2 1 1 1 1
8 H 2 1 3 1 2 1 4 1 2 2 1 2
9 I 2 1 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2
1
0 J 2 1 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2
1
1 K 2 1 3 1 2 2 4 2 2 2 3 2
n 1 3 1 3 3 3 2 3 3 3 1 3
m 2 1 3 1 2 2 4 2 2 2 3 2
Pembahasan
Bila diliahat dari karakteristik masing –masing oraganisme yang terdapat pada tabel
apomorfi dan tabel transformasi diatas tersebut terlihat bahwa Amoeba sp dapat di
katakan adalah takson tertua ( paling plesiomorphi ) dan Canna
hybrida adalah takson termodern .Berikut adalah 2 langkah awal dari kladogram
yang dihasilkan :
Pada kladogram tersebut juga dapat dilihat dapat dilihat terjadinya prinsip
parsimoni , takson H dan F mengalami reduksi masing – masing sebanyak satu kali ,
sehingga kladogram sebelum parsimoni yang masih kompleks menjadi lebih
sederhana tanpa terjadi pengurangan informasi dan dari perhitungan didapatkan
bahwa sesudah digunakannya prinsip parsimonia nilai CI ( consistence index )
adalah sebesar 0,9117 yang berarti nilai homoplasi yang didapat adalah sangat
rendah .Sedangkan nilai dari RI ( retention index ) adalah sebesar 0,25 . Nilai CI
yang hampir mendekati 1 tersebut menjelaskan bahwa kladogram yang dihasilkan
adalah bagus atau memenuhi syarat.
adalah organisme autotrof yang mampu menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Banyak
faktor yang mempengaruhi proses tersebut salah satunya adalah faktor internal. Dalam dunia tumbuhan,
dikenal tanaman C3, C4, dan CAM sesuai dengan mekanisme fotosintesisnya. Perbedaan proses
fotosintesis pada tumbuhan C3, C4 dan CAM terutama pada tempat reaksi dan waktu reaksi.
Pembahasan umum mengenai fotosintesis telah dijelaskan pada materi "Proses Fotosintesis dan Cara
Mudah Menghafalkannya". Materi umum mengenai fotosintesis tersebut menekankan pada tumbuhan
C3 karena lintasan reaksi dalam siklus Calvin melalui jalur C3 atau molekul berkarbon 3 berupa
fosfogliserat. Dalam pembahasan kali ini akan dijelaskan mengenai ciri ciri dan perbedaan tanaman C3, C4
dan CAM beserta contohnya. Berikut adalah ciri ciri tanaman C3, C4, dan CAM secara detail:
Tumbuhan/Tanaman C3 adalah tumbuhan yang mendominasi sebagian besar di bumi (85%) dengan
melakukan fotosintesis secara standar. Pada saat siklus Calvin, senyawa pertama yang melakukan fiksasi
CO2 adalah fosfogliserat (molekul berkarbon 3) dengan bantuan enzim rubisco sehingga lintasan tersebut
dinamakan C3. Tumbuhan ini tidak memiliki adaptasi fotosintesis untuk mengurangi laju fotorespirasi.
Contoh tanaman C3 adalah mangga, padi, gandum, kedelai, dll
Tumbuhan/Tanaman C4 adalah tumbuhan yang pada saat melakukan proses fotosintesis menggunakan
lintasan C4. Hal yang membedakan dari tanaman C4 yakni daun dari tanaman C4 berupa Anatomi Kranz.
Anatomi daun tersebut memiliki dua macam kloroplas (dimorfik) di dua tempat yakni sel mesofil dan
seludang pembuluh (bundle-sheath).
Perbedaan kedua tempat tersebut membuat tumbuhan C4 terjadi dua proses reaksi. Senyawa pertama yang
melakukan fiksasi CO2 adalah oksaloasetat (molekul berkarbon 4) dengan bantuan enzim PEP karboksilase
yang dilakukan di dalam sel mesofil. Selanjutnya, oksaloasetat dikonversi menjadi malat dan kemudian
masuk ke dalam seludang pembuluh. Malat dipecah dan menghasilkan piruvat dan CO2. Piruvat akan
menuju ke sel mesofil lagi untuk dikonversi menjadi PEP sedangkan CO2 akan di fiksasi oleh PGA dengan
bantuan enzim rubisco. Tumbuhan C4 jumlahnya sekitar 3% dari tumbuhan berpembuluh. Contoh tanaman
C4 adalah jagung, tebu, shorgum, dll.
Metabolisme tumbuhan CAM yakni pembentukan asam malat dilakukan pada malam harisedangkan
penguraiannya terjadi pada siang hari. Perilaku tumbuhan ini adalah stomata membuka pada malam hari
untuk menyerap CO2 sedangkan siang hari stomata menutup. Contoh tumbuhan CAM adalah Anggrek,
Nanas, dan Kaktus.
Persamaan antara tumbuhan C4 dan CAM adalah keduanya memiliki jalur metabolisme yang sama.
Perbedaannya adalah tumbuhan C4 berbeda secara struktural dalam hal lintasan metabolismenya,
sedangkan tumbuhan CAM berbeda dalam hal waktu. Dalam gambar berikut menjelaskan perbedaan
ketiga jenis tumbuhan tersebut.
Gambar 2. Perbedaan proses mekanisme fotosintesis pada tumbuhan C3, C4 dan CAM.
Untuk mempermudah pemahaman, berikut adalah perbedaan tumbuhan C3, C4 dan CAM dalam bentuk
tabel:
No Ciri Pembeda Tumbuhan C3 Tumbuhan C4 Tumbuhan CAM
1 Anatomi daun - Sel fotosintesis - Sel seludang Biasanya tidak ada
tidak memiliki pembuluh tertata sel-sel palisade dan
berkas yang jelas dengan baik dan kaya terdapat vakuola
- Sel mesofil besar organel yang besar di dalam
dan tidak rapat - Sel mesofil tidak mesofil
- Sel-sel seludang terlalu besar dan lebih
ikatan pembuluh rapat
kecil dan banyak - Ikatan pembuluh lebih
sedikit
2 Kloroplas (tempat Mesofil daun Mesofil daun dan Mesofil
fotosintesis) (monomorfik) seludang (monomorfik)
(dimorfik)
3 Jenis Tanaman Angiospermae: - Monokotil: tebu, Tumbuhan
durian, apel, jagung sukulen/xerofit
mangga - Dikotil: famili contoh: kaktus, lidah
Amaranthaceae buaya
4 Penggolongan Disebut C3 karena Disebut C4 karena Mengikat CO2 pada
menghasilkan menghasilkan malam hari dan siang
senyawa pertama senyawa pertama hari stomata
berupa berkarbon berupa berkarbon menutup
tiga empat
5 Kebutuhan energi 3:2 5:2 6,5:2
ATP : NADPH
6 Fiksasi CO2 CO2 langsung masuk Fiksasi CO2 melewati Fiksasi CO2 melewati
dalam sikulus calvin lintasan C4 yang lintasan C4 yang
saat siang hari terjadi di dua tempat terjadi di waktu yang
yang berbeda (mesofil berbeda (siang dan
dan seludang) malam)
7 Kebutuhan air per 450 – 950 g 250 – 350 g 18 – 55 g
penambahan berat
kering
8 Senyawa pertama Asam fosfogliserat Asam oksaloasetat Asam oksaloasetat
yang dihasilkan
9 Enzim pertama RuBP karboksilase PEP karboksilase - PEP karboksilase
saat fiksasi CO2 (Rubisco) kemudian RuBp (malam)
karboksilase - RuBP karboksilase
(siang)
10 Tempat reaksi Sel-sel mesofil daun - Sintesis asam malat di Sintesis asam malat
sel mesofil daun dan pemecahan
- Pemecahan asam asam malat terjadi di
malat di seludang sel mesofil daun
pembuluh
11 Waktu fiksasi CO2 Siang hari Sintesis asam malat - Sintesis asam malat
dan pemecahan asam terjadi waktu malam
malat terjadi di siang hari
hari - Pemecahan asam
malat terjadi di siang
hari
12 Mekanisme - Siang hari: stomata - Siang hari: stomata - Siang hari: stomata
membuka/menutup membuka membuka menutup
stomata - Malam hari: - Malam hari: stomata - Malam hari: stomata
stomata menutup menutup membuka
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf
urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi pada tingkat
kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah pada
munculnya alel baru dan menjadi dasar munculnya variasi-variasi baru pada spesies.
Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di alam, biasanya lebih rendah daripada 1:10.000 individu.
Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat pembangkit mutasi (mutagen,
termasuk karsinogen), radiasi surya, radioaktif, sinar ultraviolet, sinar X, serta loncatan
energi listrik seperti petir.
Individu yang memperlihatkan perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi disebut mutan. Dalam
kajian genetik, mutan biasa dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami perubahan sifat
(individu tipe liar atau "wild type").
Daftar isi
[sembunyikan]
SIMBOL-SIMBOL BERBAHAYA
Keselamatan kerja di laboratorium sangatlah penting. Oleh karena itu, pada wadah atau
tempat bahan-bahan atau zat kimia diberi simbol-simbol yang bertujuan untuk memberi keterangan
mengenai sifat dan bahaya zat tersebut. Diharapkan kita dapat berhati-hati dalam penggunaan
bahan-bahan kimia tersebut demi keselamatan bersama. Untuk itu, sebelum kita memasuki
laboratorium kimia perlu kita pahami simbol-simbol tanda bahaya tersebut untuk menghindari
kesalahan-kesalahan dan bahaya yang tidak kita inginkan. Berikut beberapa simbol-simbol tanda
bahaya yang ada beserta keterangannya.
Simbol Keterangan
Nama : Irritant
Lambang : Xi
Nama : Harmful
Lambang : Xn
Nama : Toxic
Lambang : T
Lambang : T+
Nama : Corrosive
Lambang : C
Nama : Flammable
Lambang : F
Lambang : F+
Nama : Explosive
Lambang : E
Nama : Oxidizing
Lambang : O
Lambang : N
Nama : Oxidizer
Nama : Harmful
Nama : Radioactive
Arti : Bahan yang mengandung material atau kombinasi dari
material lain yang dapat memancarkan radiasi secara
spontan.
Ektoderm, mesoderm, dan endoderm adalah 3 lapisan embrional yang terdapat pada gastrula. Tiga lapis
jaringan tersebut akan berkembang menjadi organ yang berbeda-beda pada perkembangan embrio hewan.
Ektoderm merupakan jaringan yang terletak di bagian paling luar, mesoderm terletak di tengah, dan
endoderm terdapat pada bagian paling dalam.
Hewan-hewan selain filum porifera telah memiliki 3 lapisan embrional pada fase gastrula. Sedangkan
filum porifera hanya memiliki 2 lapisan saja sehingga porifera memiliki jaringan-jaringan yang sangat
sederhana. Gastrula yang hanya memiliki 2 lapisan embrional disebut diploblastik sedangkan yang
memiliki 3 lapisan disebut triploblastik.
Berikut ini adalah perkembangan dari ektoderm, mesoderm, dan endoderm pada embrio.
Ectoderm
Jaringan epidermis kulit dan turunannya termasuk kelenjar keringat dan folikel rambut
Gigi taring, seri, dan geraham
Saraf dan sistem sensorik
Kelenjar pituitari dan medula adrenal
Sel-sel penghasil sperma dan ovum
Mesoderm
Jaringan dermis kulit
Sistem peredaran darah dan sistem limfatik
Tulang dan otot
Sistem reproduksi (tidak termasuk sel-sel penghasil sperma dan ovum)
Korteks adrenal
Endoderm
Lapisan epitelium sistem pencernaan dan sistem pernapasan
Organ hati dan pankreas
Kelenjar timus, tiroid, dan paratiroid
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel atau bagian artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber
tepercayasehingga isinya tidak bisa dipastikan. Bantu perbaiki artikel ini dengan
menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan
dan dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.
Lebah membantu penyerbukan dengan menyebarkan serbuk sari yang melekat di tubuhnya.
Penyerbukan, atau polinasi (dari bahasa Inggris, pollination cf. pollen, "serbuk sari"),
adalah jatuhnya serbuk sari pada permukaan putik. Pada sebagian besar bunga,
peristiwa ini berarti "jatuh pada bagian kepala putik". Penyerbukan merupakan bagian
penting dari proses reproduksi tumbuhan berbiji.
Penyerbukan yang sukses akan diikuti segera dengan tumbuhnya buluh serbuk yang
memasuki saluran putik menuju bakal biji. Di bakal biji terjadi peristiwa penting
berikutnya, pembuahan.
Jenis penyerbukan[sunting | sunting sumber]
Abiotik[sunting | sunting sumber]
Polinasi abiotik mengacu pada situasi di mana penyerbukan dimediasi tanpa keterlibatan
organisme lain. Hanya 10% dari tanaman berbunga diserbuki tanpa bantuan hewan.
Bentuk yang paling umum dari penyerbukan abiotik, anemophily, adalah penyerbukan
oleh angin. Bentuk penyerbukan dominan di rumput, konifer kebanyakan, dan pohon
deciduous banyak. Hydrophily adalah penyerbukan oleh air, dan terjadi pada tanaman air
yang melepaskan serbuk sari mereka langsung ke dalam air sekitarnya. Sekitar 80% dari
semua penyerbukan tanaman biotik. Dalam gymnosperma, penyerbukan biotik umumnya
insidental ketika itu terjadi, meskipun beberapa gymnosperma dan penyerbuk mereka
saling disesuaikan untuk penyerbukan. Yang paling terkenal contoh mungkin adalah
anggota dari Cycadales ketertiban dan spesies terkait kumbang. Conifera Kebanyakan
anemophilous, mereka bergantung pada penyerbukan angin. Spesies abiotik diserbuki,
98% adalah anemophilous dan hydrophilous 2%, yang diserbuki oleh air.
Biotik[sunting | sunting sumber]
Lebih umum, proses penyerbukan membutuhkan penyerbuk: organisme yang membawa
atau memindahkan serbuk sari dari anther ke bagian reseptif dari putik. Ini adalah
penyerbukan biotik. Ciri-ciri berbagai bunga (dan kombinasinya) yang diferensial menarik
satu jenis penyerbuk atau lain dikenal sebagai sindrom penyerbukan. Di alam liar ada
sekitar 200.000 jenis hewan penyerbuk, yang sebagian besar adalah serangga.
Entomophily, penyerbukan oleh serangga, sering terjadi pada tanaman yang telah
dikembangkan kelopak berwarna dan aroma yang kuat untuk menarik serangga seperti,
lebah, tawon dan kadang-kadang semut (Hymenoptera), kumbang (Coleoptera), ngengat
dan kupu-kupu (Lepidoptera), dan lalat ( Diptera).
Dalam zoophily, penyerbukan dilakukan oleh vertebrata seperti burung dan kelelawar,
khususnya, Kolibri, sunbirds, spiderhunters, honeyeaters, dan kelelawar buah. Tanaman
disesuaikan dengan menggunakan kelelawar atau ngengat sebagai penyerbuk biasanya
memiliki kelopak putih dan aroma yang kuat, sedangkan tanaman yang menggunakan
burung sebagai penyerbuk cenderung untuk mengembangkan kelopak merah dan jarang
mengembangkan aroma (beberapa burung bergantung pada indra penciuman untuk
menemukan makanan nabati ).
Penyerbukan Anthropophily oleh manusia, seringkali penyerbukan buatan yang
digunakan dalam teknik hibridisasi.
Hubungan dengan pertanian Di bidang pertanian, manajemen penyerbukan adalah
cabang dari pertanian yang bertujuan untuk melindungi dan meningkatkan penyerbuk
hadir dan sering melibatkan budaya dan penambahan penyerbuk dalam situasi
monokultur, seperti kebun buah-buahan komersial. Acara penyerbukan terbesar dikelola
di dunia adalah di kebun almond California, di mana hampir setengah (sekitar satu juta
sarang) dari lebah madu AS truk ke kebun almond setiap musim semi. New York
tanaman apel membutuhkan sekitar 30.000 sarang, tanaman blueberry Maine
menggunakan sekitar 50.000 sarang setiap tahun.
Lebah juga dibawa ke penanaman komersial mentimun, labu, melon, stroberi, dan
tanaman lainnya. Lebah madu bukan satu-satunya penyerbuk dikelola: beberapa spesies
lain dari lebah juga dibesarkan sebagai penyerbuk. Lebah leafcutter alfalfa merupakan
penyerbuk penting untuk benih alfalfa di barat Amerika Serikat dan Kanada. Bumblebees
semakin dibesarkan dan digunakan secara luas untuk tomat rumah kaca dan tanaman
lainnya. Well-diserbuki blackberry blossom mulai mengembangkan buah. Setiap drupelet
baru jadi memiliki stigma sendiri dan penyerbukan yang baik membutuhkan pengiriman
biji-bijian banyak serbuk sari ke bunga sehingga semua drupelets berkembang.
Pentingnya ekologi dan penyerbukan alami oleh serangga untuk tanaman pertanian,
meningkatkan kualitas dan kuantitas. Pertanian sekitar hutan atau padang rumput liar
dengan penyerbuk asli dekat tanaman pertanian, seperti apel, almond atau kopi dapat
meningkatkan hasil mereka dengan sekitar 20%. Manfaat penyerbuk asli dapat
meningkatkan hasil pertanian - contoh sederhana dari nilai ekonomi sebuah ekologi.
The American Institute of Biological Sciences melaporkan bahwa penyerbukan serangga
asli menyimpan Amerika Serikat ekonomi pertanian hampir sekitar $ 3,1 miliar per tahun
melalui produksi tanaman alami;. penyerbukan menghasilkan beberapa $ 40000000000
senilai produk setiap tahun di Amerika Serikat saja.
Penyerbukan tanaman pangan telah menjadi isu lingkungan, karena dua tren.
Kecenderungan untuk sarana monokultur bahwa konsentrasi yang lebih besar dari
penyerbuk yang dibutuhkan saat mekar daripada sebelumnya, namun daerah ini hijauan
miskin atau bahkan mematikan bagi lebah untuk sisa musim. Kecenderungan lainnya
adalah penurunan populasi penyerbuk, karena penyalahgunaan pestisida dan berlebihan,
penyakit baru dan parasit lebah, penebangan tebang habis, penurunan peternakan lebah,
pengembangan pinggiran kota, penghapusan pagar dan habitat lainnya dari peternakan,
dan kepedulian masyarakat tentang lebah. Udara luas penyemprotan untuk nyamuk
karena kekhawatiran West Nile menyebabkan percepatan hilangnya penyerbuk.
Solusi AS untuk kekurangan penyerbuk, sejauh ini, telah bagi peternak lebah komersial
menjadi kontraktor penyerbukan dan untuk bermigrasi. Sama seperti menggabungkan
pemanen mengikuti panen gandum dari Texas ke Manitoba, peternak lebah mengikuti
mekar dari selatan ke utara, untuk memberikan penyerbukan untuk tanaman yang
berbeda.