Anda di halaman 1dari 32

Alkalosis Metabolik: Penyebab,

Gejala, dan Pengobatannya


Amazine.co - Online Popular Knowledge

Baca juga
 Ketahui Jenis, Penyebab, dan Gejala Alkalosis
 Alkalosis Pernapasan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
 Asidosis Metabolik: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Tahukah Anda bahwa cairan tubuh memiliki keseimbangan pH?

Artinya, cairan tubuh memiliki unsur asam dan basa yang harus dijaga dalam
kondisi seimbang.

Terganggunya keseimbangan akan mempengaruhi tubuh dan berpotensi


mengakibatkan komplikasi serius.

Tingkat basa cairan tubuh yang tinggi akan menyebabkan alkalosis metabolik
(alkalosis metabolic), sedangkan kelebihan asam akan menyebabkan asidosis
metabolik (metabolic acidosis).

Alkalosis adalah kondisi dimana pH cairan tubuh, terutama darah, memiliki


kandungan basa berlebih.
Dalam kondisi ini tingkat pH dari jaringan tubuh lebih tinggi dari kisaran pH
normal.

Peningkatan basa disebabkan oleh naiknya konsentrasi serum bikarbonat


(HCO3).

Ini adalah gangguan yang disebabkan oleh hilangnya atau turunnya ion hidrogen
yang dipicu meningkatnya kadar bikarbonat dalam tubuh.

Secara sederhana, alkalosis disebabkan oleh hilangnya hidrogen (H +) atau


meningkatnya bikarbonat (HCO3).

Penyebab
Seperti disebutkan sebelumnya, alkalosis metabolik disebabkan oleh kelebihan
alkali (basa) yaitu bikarbonat dalam darah.

Kisaran normal pH darah adalah 7,36-7,44, yang berarti darah cenderung


bersifat basa.

Sebagai pengingat, pH 7,0 dianggap netral, pH di atas 7,0 bersifat basa,


sedangkan di bawah 7,0 adalah asam.

Penyebab metabolik alkalosis diantaranya adalah:

1. Kehilangan asam

Kehilangan asam (atau kehilangan hidrogen) bisa terjadi akibat muntah atau
melalui buang air kecil.

Muntah menyebabkan hilangnya asam klorida dalam tubuh.

2. Penggunaan obat tertentu

Penggunaan obat tertentu dan obat diuretik juga dapat menyebabkan buang air
kecil berlebihan.

Kondisi ini akan memicu alkalosis hipokalemia akibat hilangnya kalium dari tubuh.

3. Diare

Diare juga bisa menyebabkan alkalosis akibat tubuh kehilangan klorida.


4. Obat Alkalotic

Obat Alkalotic tertentu seperti yang diberikan untuk mengobati ulkus peptikum
dan hyperacidity juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan asam-basa.

5. Kontraksi ruang ekstraselular

Kontraksi ruang ekstraselular terjadi karena asupan obat diuretik yang


menyebabkan alkalosis metabolik.

6. Hipokalemia

Hipokalemia juga dapat dikaitkan dengan alkalinitas yang berlebihan dalam


tubuh.

Tanda dan Gejala


Pernapasan lambat merupakan gejala utama dari alkalosis metabolik.
Pernapasan lambat berpotensi menyebabkan Apnea, yaitu tidak bernapas sama
sekali untuk interval waktu tertentu.

Kondisi ini memicu perubahan warna pada kulit sehingga menjadi kebiruan atau
keunguan.

Detak jantung juga akan berlangsung lebih cepat yang disertai penurunan
tekanan darah.

Gejala lain alkalosis metabolik meliputi mati rasa dan kesemutan, berkedut,
kejang otot, mual, muntah, dan diare.

Penderita juga mengalami kebingungan dan pusing, sedang pada kasus berat
mengakibatkan koma dan kejang.

Pengobatan
Pengobatan alkalosis metabolik akan tergantung dari penyebabnya.

Pengobatan terutama ditujukan untuk mengembalikan keseimbangan pH dalam


tubuh. Untuk itu, tubuh harus terhidrasi dengan baik terlebih dahulu.

Obat-obat untuk mengembalikan larutan kimia yang hilang mungkin akan


diberikan. Ketika alkalosis disebabkan karena hiperventilasi, penderita akan
diberi lebih banyak suplai oksigen untuk mengatasi masalah ini.
Obat yang mengatur detak jantung, tekanan darah bisa pula diberikan,
tergantung pada penyebabnya.

Penting untuk segera menangani alkalosis metabolik karena jika dibiarkan dapat
menyebabkan risiko dan komplikasi seperti gagal jantung dan koma

cara atau tahapan dalam membuat kladogram antara lain:


- tentukan organisme yang ingin dibuat kladogram
- tulislah ciri-ciri organisme tersebut
- perhatikan perbedaannya dan karakteristiknya
- buat sebuah bagan kladogram
- masukan daftar organisme tersebut beserta perbedaannya kedalam bagan kladogram
yang telah dibuat

NALISIS FILOGENETIK KELOMPOK TUMBUHAN DARI REGNUM


PROTOCTISTA, THALLOPHYTA DAN TRACHEOPHYTA DENGAN
PENDEKATAN KLADISTIK METODE WAGNER

Oleh: MUHAMMAD NAUFAL

Program studi S1 Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains Teknologi

Universitas Airlangga

Email :trisosukasoso@yahoo.com

Abstrak
Organisms found in this world would have been very diverse, in which one organism
to another has a characteristic – a special feature that sets it apart, but the organism
– the organism is also related. Through phylogenetic study of the kladistik known
that organisms related each others. The observation results show Amoeba sp taxon is
the oldest taxon (plesiomorfi), then progressing to the more modern
taxon Paramaecium sp, then successively – also continues to experience growth
(more apomorfi), Volvox sp, Corallina sp, Sargassum sp, sp
Maechantia, Bryophyta, Adiantum sp, merkusii Pinus, Gnetum gnemon, and the
most modern is the Canna hybrida.

Pengantar
Salah satu kegiatan dalam bidang biologi adalah mempelajari keanekaragaman
mahluk hidup. Dalam mempelajari keanekaragaman banyak aspek yang harus
dijelaskan antara lain , taksonomi , asal –usul , dan hubungan kekerabatan .Cara
menganalisis hubungan kekerabatan disini adalah dengan membuat Kladogram
yang diawali dengan pengklasifikasian organisme menjadi dua sifat yaitu karakter
primitif ( plesiomorfi ) dan karakter derivat ( apomorfy ).Kladogram adalah suatu
hipotesis yaitu hipotesis hubungan kekerabatan . Hipotesis yang dipilih adalah
hipotesis yang memerlukan langkah pembuktian minimal berdasar prinsip
parsimoni ( penghematan ) .
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui hubungan kekerabatan antara
beberapa spesies Tracheophyta , Thallophyta , dan Protoctista dengan acara analisis
pembuatan kladogram metode wagner .

Bahan dan Cara Kerja


Kegiatan Praktikum ini meliputi pengamatan pada 11 organisme berbeda
meliputi Amoeba sp ,Paramaecium sp , Volvox sp , Corallina sp , Sargassum
sp yang merupakan kelompok (Protoctista) ,Marchantia sp , Bryophyta
( Thallophyta) , Adiantum sp , Pinus merkusii , Gnetum gnemon , dan Canna
Hybrida ( Tracheophyta) . Untuk mencari kekerabatan terdekat dilakukan dengan
pengamatan secara langsung pada 11 organisme tersebut dengan
menentukan persamaan dan perbedaan karakteristik masing – masing
organisme dari karakter – karakter yang telah ditentukan untuk menyusun suatu
kladogram . Setelah disusun kladogram, langkah selanjutnya yaitu mengevaluasi
hasil kladogram terasebut. Evaluasi dilakukan dengan menghitung CI (Consistency
index) dan RI (Retention Index).
1. Consistency index (CI)

Bila hasil analisis kladistik menunjukkan homoplasi yang banyak maka datanya
dapat dianggap kurang memenuhi syarat. Salah satu cara menentukan banyaknya
peristiwa homoplasi secara relative dalam suatu kladogram adalah menghitung
suatu index yang disebut Consistency index (CI). CI berfungsi untuk mengukur
jumlah relatif homoplasy dalam sebuah cladogram. Ini menilai tingkat kesulitan
dalam fitting data yang diberikan diatur ke pohon yang diberikan. CI dihitung
dengan rumus berikut.

m = jumlah total minimum banyaknya perubahan yang diharapkan dari data

s = banyaknya perubahan yang ada di struktur kladigram

2. Ø Retention index (RI)


Ukuran terakhir yang ditinjau oleh proyek ini adalah indeks retensi. Indeks ini
mengukur proporsi synapomorphy diharapkan dari suatu kumpulan data yang
disimpan sebagai synapomorphy pada sebuah pohon. Dengan kata lain, indeks
retensi adalah ukuran proporsi kesamaan pada sebuah pohon. Farris (1988)
memperkenalkan indeks retensi sebagai pengganti CI, karena ia menganggap bahwa
CI telah dibesar-besarkan oleh autapomorphies, yang tidak memberikan kontribusi
pada ekstraksi pohon filogenetik dari kumpulan data (Leseure, 1998). Indeks retensi
dihitung dengan menggunakan rumus berikut.

Pada Retention index atau RI perhitungan menggunakan jumlah sinapomorfi.


Rumusnya adalah sebagai berikut :

n = adalah jumlah maksimum perubahan pada pohon filogeni atau kladogram.


Hasil
Hasil pengamatan menunjukan takson Amoeba sp adalah takson tertua
( plesiomorfi ) , lalu mengalami perkembangan menjadi lebih modern
yaitu takson Paramaecium sp , lalu berturut – turut terus mengalami
perkembangan ( semakin apomorfi ) ,Volvox sp , Corallina sp , Sargassum
sp ,Maechantia sp , Bryophyta , Adiantum sp , Pinus merkusii , Gnetum gnemon ,
dan yang paling modern adalah Canna hybrida .

N
O Karakter Takson

A B C D E F G H I J

Struk
tur
tubu 1
1 h sel – –

Kol
oni –

Mu
ltis
el – – – – – – –

Tid
ak
ber
dif
Sel ere
peny nsi
2 usun asi – – –

ber
dif
ere – – – – – – –
nsi
asi

Pse
ud
Alat op
Gera odi
3 k a –

Cili
a –

Fla
gell
a –

Tid
ak
ada – – – – – – –

Posis
i
Tubu Be
4 h bas – – –

Me
lek
at – – – – – – –

Jar.P
enga Tid
ngku ak
5 t ada – – –

Ad
a
stru
ktu
r
sep
erti – – – –
ada – – –

Alat
peny Tid
ebara ak
6 n ada – – –

Sp
ora – – – – –

Biji – –

Alat Tid
pelek ak
7 at ada – – –

Dis
cus
s – –

Rhi
zoi
d – –

Ak
ar
tun
gga
ng – –

Ak
ar
ser
abu
t –

Tid
Gam ak
8 etofit me – – –
mil
iki

Be
bas – – –

Ber
gan
tun
g – – – –

Tid
ak
9 Daun ada – – – –

Ad
a
stru
ktu
r
sep
erti – – –

Ad
a – – –

Tid
1 Bata ak
0 ng ada – – – –

Ad
a
stru
ktu
r
sep
erti – – –

ada – – –
Orga
n Re Tid
1 prod ak
1 uksi ada – – – – –

Sp
oro
fil – – –

Str
obi
llus – –

Bu
nga

Tid
ak
dib
1 Ovu ent
2 m uk – – –

Tid
ak
dila
pisi
sel
ster
il – – – –

Dil
api
si
sel
ster
il – – –

Tid
1 ak
3 Zigot me – – –
mil
iki

Me
mil
iki – – – – – – –

Tid
1 Fertil ak
4 isasi ada – – –

Tu
ngg
al – – – – – –

gan
da –

Endo Tid
1 sper ak
5 mae ada – – – – – – – –

2n – –

3n

Keterangan :

A . Amoeba sp
B.Paramaecium sp
C.Volvox sp
D.Corallina sp
E.Sargassum sp
F.Marchantia sp
G.Bryophyta
H.Adiantum sp
I.Pinus merkusii
J.Gnetum gnemon
K.Canna Hybrida
Tabel transformasi
T
a
k
s
o
n KARAKTER

N 1 1
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 12

1 A 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 B 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 C 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 D 2 1 3 1 1 1 1 1 0 1 0 1

5 E 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1

6 F 2 1 3 1 1 1 2 2 1 0 1 1

7 G 2 1 3 1 1 1 2 2 1 1 1 1

8 H 2 1 3 1 2 1 4 1 2 2 1 2

9 I 2 1 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2

1
0 J 2 1 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2
1
1 K 2 1 3 1 2 2 4 2 2 2 3 2

n 1 3 1 3 3 3 2 3 3 3 1 3

m 2 1 3 1 2 2 4 2 2 2 3 2

Pembahasan
Bila diliahat dari karakteristik masing –masing oraganisme yang terdapat pada tabel
apomorfi dan tabel transformasi diatas tersebut terlihat bahwa Amoeba sp dapat di
katakan adalah takson tertua ( paling plesiomorphi ) dan Canna
hybrida adalah takson termodern .Berikut adalah 2 langkah awal dari kladogram
yang dihasilkan :

Dari perhitungan didapatkan bahwa sebelum digunakannya prinsip parsimonia nilai


CI ( consistence index ) adalah sebesar 0,8611 yang berarti nilai homoplasi yang
didapat adalah sangat rendah .Sedangkan nilai dari RI ( retention index ) adalah
sebesar -0,25 . Nilai CI yang hampir mendekati 1 tersebut menjelaskan bahwa
kladogram yang dihasilkan adalah bagus atau memenuhi syarat.

Pada kladogram tersebut juga dapat dilihat dapat dilihat terjadinya prinsip
parsimoni , takson H dan F mengalami reduksi masing – masing sebanyak satu kali ,
sehingga kladogram sebelum parsimoni yang masih kompleks menjadi lebih
sederhana tanpa terjadi pengurangan informasi dan dari perhitungan didapatkan
bahwa sesudah digunakannya prinsip parsimonia nilai CI ( consistence index )
adalah sebesar 0,9117 yang berarti nilai homoplasi yang didapat adalah sangat
rendah .Sedangkan nilai dari RI ( retention index ) adalah sebesar 0,25 . Nilai CI
yang hampir mendekati 1 tersebut menjelaskan bahwa kladogram yang dihasilkan
adalah bagus atau memenuhi syarat.

Setelah dibandinkan antara nilai CI pada kladogram sebelum dan sesudah


parsimonia menunjukan kladogram sesudah parsimonia lebih efektif , hal tersebut
bisa dilihat dari nilai CI masing – masing , dimana CI sebelum parsimoni
sebesar 0,8611 dan setelah parsimonia 0,9117 , hal ini didasarkan pada kladogram
yang baik adalah kladogram dengan nilai CI mendekati atau sama dengan 1 .

adalah organisme autotrof yang mampu menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Banyak
faktor yang mempengaruhi proses tersebut salah satunya adalah faktor internal. Dalam dunia tumbuhan,
dikenal tanaman C3, C4, dan CAM sesuai dengan mekanisme fotosintesisnya. Perbedaan proses
fotosintesis pada tumbuhan C3, C4 dan CAM terutama pada tempat reaksi dan waktu reaksi.

Pembahasan umum mengenai fotosintesis telah dijelaskan pada materi "Proses Fotosintesis dan Cara
Mudah Menghafalkannya". Materi umum mengenai fotosintesis tersebut menekankan pada tumbuhan
C3 karena lintasan reaksi dalam siklus Calvin melalui jalur C3 atau molekul berkarbon 3 berupa
fosfogliserat. Dalam pembahasan kali ini akan dijelaskan mengenai ciri ciri dan perbedaan tanaman C3, C4
dan CAM beserta contohnya. Berikut adalah ciri ciri tanaman C3, C4, dan CAM secara detail:
Tumbuhan/Tanaman C3 adalah tumbuhan yang mendominasi sebagian besar di bumi (85%) dengan
melakukan fotosintesis secara standar. Pada saat siklus Calvin, senyawa pertama yang melakukan fiksasi
CO2 adalah fosfogliserat (molekul berkarbon 3) dengan bantuan enzim rubisco sehingga lintasan tersebut
dinamakan C3. Tumbuhan ini tidak memiliki adaptasi fotosintesis untuk mengurangi laju fotorespirasi.
Contoh tanaman C3 adalah mangga, padi, gandum, kedelai, dll

Tumbuhan/Tanaman C4 adalah tumbuhan yang pada saat melakukan proses fotosintesis menggunakan
lintasan C4. Hal yang membedakan dari tanaman C4 yakni daun dari tanaman C4 berupa Anatomi Kranz.
Anatomi daun tersebut memiliki dua macam kloroplas (dimorfik) di dua tempat yakni sel mesofil dan
seludang pembuluh (bundle-sheath).

Gambar 1. Anatomi daun C4 (Kranz Anatomy).

Perbedaan kedua tempat tersebut membuat tumbuhan C4 terjadi dua proses reaksi. Senyawa pertama yang
melakukan fiksasi CO2 adalah oksaloasetat (molekul berkarbon 4) dengan bantuan enzim PEP karboksilase
yang dilakukan di dalam sel mesofil. Selanjutnya, oksaloasetat dikonversi menjadi malat dan kemudian
masuk ke dalam seludang pembuluh. Malat dipecah dan menghasilkan piruvat dan CO2. Piruvat akan
menuju ke sel mesofil lagi untuk dikonversi menjadi PEP sedangkan CO2 akan di fiksasi oleh PGA dengan
bantuan enzim rubisco. Tumbuhan C4 jumlahnya sekitar 3% dari tumbuhan berpembuluh. Contoh tanaman
C4 adalah jagung, tebu, shorgum, dll.

Tumbuhan/Tanaman CAM adalah tumbuhan yang saat melakukan fotosintesis menggunakan


lintasan crassulacean acid metabolism (CAM) untuk meminimalkan laju fotorespirasi. Pemberian nama
tersebut berdasarkan pertama kali ditemukannya lintasan reaksi tersebut pada Famili Crassulaceae. Saat ini
ada sekitar 20 famili tumbuhan CAM seperti Cactaceae, Orchidaceae, Liliaceae, Bromeliaceae, dan
Euphorbiaceae.

Metabolisme tumbuhan CAM yakni pembentukan asam malat dilakukan pada malam harisedangkan
penguraiannya terjadi pada siang hari. Perilaku tumbuhan ini adalah stomata membuka pada malam hari
untuk menyerap CO2 sedangkan siang hari stomata menutup. Contoh tumbuhan CAM adalah Anggrek,
Nanas, dan Kaktus.

Persamaan antara tumbuhan C4 dan CAM adalah keduanya memiliki jalur metabolisme yang sama.
Perbedaannya adalah tumbuhan C4 berbeda secara struktural dalam hal lintasan metabolismenya,
sedangkan tumbuhan CAM berbeda dalam hal waktu. Dalam gambar berikut menjelaskan perbedaan
ketiga jenis tumbuhan tersebut.

Gambar 2. Perbedaan proses mekanisme fotosintesis pada tumbuhan C3, C4 dan CAM.

Untuk mempermudah pemahaman, berikut adalah perbedaan tumbuhan C3, C4 dan CAM dalam bentuk
tabel:
No Ciri Pembeda Tumbuhan C3 Tumbuhan C4 Tumbuhan CAM
1 Anatomi daun - Sel fotosintesis - Sel seludang Biasanya tidak ada
tidak memiliki pembuluh tertata sel-sel palisade dan
berkas yang jelas dengan baik dan kaya terdapat vakuola
- Sel mesofil besar organel yang besar di dalam
dan tidak rapat - Sel mesofil tidak mesofil
- Sel-sel seludang terlalu besar dan lebih
ikatan pembuluh rapat
kecil dan banyak - Ikatan pembuluh lebih
sedikit
2 Kloroplas (tempat Mesofil daun Mesofil daun dan Mesofil
fotosintesis) (monomorfik) seludang (monomorfik)
(dimorfik)
3 Jenis Tanaman Angiospermae: - Monokotil: tebu, Tumbuhan
durian, apel, jagung sukulen/xerofit
mangga - Dikotil: famili contoh: kaktus, lidah
Amaranthaceae buaya
4 Penggolongan Disebut C3 karena Disebut C4 karena Mengikat CO2 pada
menghasilkan menghasilkan malam hari dan siang
senyawa pertama senyawa pertama hari stomata
berupa berkarbon berupa berkarbon menutup
tiga empat
5 Kebutuhan energi 3:2 5:2 6,5:2
ATP : NADPH
6 Fiksasi CO2 CO2 langsung masuk Fiksasi CO2 melewati Fiksasi CO2 melewati
dalam sikulus calvin lintasan C4 yang lintasan C4 yang
saat siang hari terjadi di dua tempat terjadi di waktu yang
yang berbeda (mesofil berbeda (siang dan
dan seludang) malam)
7 Kebutuhan air per 450 – 950 g 250 – 350 g 18 – 55 g
penambahan berat
kering
8 Senyawa pertama Asam fosfogliserat Asam oksaloasetat Asam oksaloasetat
yang dihasilkan
9 Enzim pertama RuBP karboksilase PEP karboksilase - PEP karboksilase
saat fiksasi CO2 (Rubisco) kemudian RuBp (malam)
karboksilase - RuBP karboksilase
(siang)
10 Tempat reaksi Sel-sel mesofil daun - Sintesis asam malat di Sintesis asam malat
sel mesofil daun dan pemecahan
- Pemecahan asam asam malat terjadi di
malat di seludang sel mesofil daun
pembuluh
11 Waktu fiksasi CO2 Siang hari Sintesis asam malat - Sintesis asam malat
dan pemecahan asam terjadi waktu malam
malat terjadi di siang hari
hari - Pemecahan asam
malat terjadi di siang
hari
12 Mekanisme - Siang hari: stomata - Siang hari: stomata - Siang hari: stomata
membuka/menutup membuka membuka menutup
stomata - Malam hari: - Malam hari: stomata - Malam hari: stomata
stomata menutup menutup membuka

13 Fotorespirasi Ada Ada, tapi hanya di Ada, tetapi hanya


seludang pembuluh terjadi di sore
dan bahkan hampir menjelang malam
tidak melakukan hari
fotorespirasi
14 Hambatan Ya Tidak Ya
fotosintesis oleh O2
15 Kompensasi 30 – 70 ppm 0 – 10 ppm 0 – 5 ppm (dalam
terhadap CO2 gelap)
16 Laju fotosintesis Rendah Tinggi Rendah
17 Laju fotorespirasi Tinggi Rendah Rendah
18 Efisiensi terhadap Kurang efisien Efisien Efisien
H2O
19 Adaptasi terhadap Mudah beradaptasi Mudah adaptasi di Mudah adaptasi di
lingkungan ketika CO2 tinggi, daerah kering dan lingkungan yang
habitat lahan basah banyak sinar matahari sangat kering.
20 Adaptasi dalam Mati Mati Dapat tumbuh
keadaan walaupun lambat
kekeringan hebat
21 Temperatur 15 – 25°C 30 – 40°C ~35°C
optimum saat
fotosintesis
22 Efek temperatur Menghambat Memacu Memacu
(30-40°C) pada
penangkapan CO2
23 Produksi bahan 20 – 25 ton 35 – 40 ton Rendah dan sangat
kering per tahun beragam

Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf
urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi pada tingkat
kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah pada
munculnya alel baru dan menjadi dasar munculnya variasi-variasi baru pada spesies.
Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di alam, biasanya lebih rendah daripada 1:10.000 individu.
Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat pembangkit mutasi (mutagen,
termasuk karsinogen), radiasi surya, radioaktif, sinar ultraviolet, sinar X, serta loncatan
energi listrik seperti petir.
Individu yang memperlihatkan perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi disebut mutan. Dalam
kajian genetik, mutan biasa dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami perubahan sifat
(individu tipe liar atau "wild type").

Daftar isi
[sembunyikan]

 1Macam-macam Mutasi Berdasarkan Sel yang Bermutasi


 2Macam-macam mutasi berdasarkan bagian yang bermutasi
o 2.1Mutasi titik
o 2.2Aberasi
 3Pemanfaatan mutasi
o 3.1Terapi sel-sel tumor
o 3.2Pemuliaan
 4Lihat pula
 5Pranala luar

Macam-macam Mutasi Berdasarkan Sel yang Bermutasi[sunting | sunting


sumber]
Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel somatik, yaitu sel tubuh seperti sel kulit.
Mutasi ini tidak akan diwariskan pada keturunannya. Mutasi Gametik adalah mutasi yang terjadi
pada sel gamet, yaitu sel organ reproduksi yang meliputi sperma dan ovum pada manusia.
Karena terjadinya di sel gamet, maka akan diwariskan kepada keturunannya.
Pada umumnya, mutasi itu merugikan, mutannya bersifat letal dan homozigot resesif. Namun
mutasi juga menguntungkan, diantaranya, melalui mutasi, dapat dibuat tumbuhan poliploid yang
sifatnya unggul. Contohnya, semangka tanpa biji, jeruk tanpa biji, buah stroberi yang besar, dll.
Mutasi ini juga menjadi salah satu kunci terjadinya evolusi di dunia ini.
Terbentuknya tumbuhan poliploid ini menguntungkan bagi manusia, namun merugikan bagi
tumbuhan yang mengalami mutasi, karena tumbuhan tersebut menjadi tidak bisa berkembang
biak secara generatif.
Bahan-bahan yang menyebabkan terjadinya mutasi disebut mutagen. Mutagen dibagi menjadi 3,
yaitu:
Mutagen bahan kimia, contohnya adalah kolkisin dan zat digitonin. Kolkisin adalah zat yang
dapat menghalangi terbentuknya benang-benang spindel pada proses anafase dan dapat
menghambat pembelahan sel pada anafase.
Mutagen bahan fisika, contohnya sinar ultraviolet, sinar radioaktif, dan sinar gamma. Sinar
ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit.
Mutagen bahan biologi, diduga virus dan bakeri dapat menyebabkan terjadinya mutasi. Bagian
virus yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi adalah DNA-nya.

Macam-macam mutasi berdasarkan bagian yang bermutasi[sunting | sunting


sumber]
Mutasi titik[sunting | sunting sumber]
Mutasi titik merupakan perubahan pada basa N dari DNA atau RNA. Mutasi titik relatif sering
terjadi namun efeknya dapat dikurangi oleh mekanisme pemulihan gen. Mutasi titik dapat
berakibat berubahnya urutan asam amino pada protein, dan dapat mengakibatkan berkurangnya,
berubahnya atau hilangnya fungsi enzim. Teknologi saat ini menggunakan mutasi titik
sebagai marker (disebut SNP) untuk mengkaji perubahan yang terjadi pada gen dan dikaitkan
dengan perubahan fenotipeyang terjadi.
contoh mutasi gen adalah reaksi asam nitrit dengan adenin menjadi zat hipoxanthine. Zat ini
akan menempati tempat adenin asli dan berpasangan dengan sitosin, bukan lagi dengan timin.
Aberasi[sunting | sunting sumber]
Mutasi kromosom, sering juga disebut dengan mutasi besar/gross mutation atau aberasi
kromosom adalah perubahan jumlah kromosom dan susunan atau urutan gen dalam kromosom.
Mutasi kromosom sering terjadi karena kesalahan meiosis dan sedikit dalam mitosis.
Aneuploidi adalah perubahan jumlah n-nya. Dalam hal ini, "n" menandakan jumlah set
kromosom. Sebagai contoh, sel tubuh manusia memiliki 2 paket kromosom sehingga disebut 2n,
dimana satu paket n manusia berjumlah 23 kromosom. Aneuploidi dibagi menjadi 2, yaitu: >>
Autopoliploidi, yaitu n-nya mengganda sendiri karena kesalahan meiosis. >> Allopoliploidi, yaitu
perkawinan atau hibrid antara spesies yang berbeda jumlah set kromosomnya.
Aneusomi adalah perubahan jumlah kromosom. Penyebabnya adalah anafase lag (peristiwa
tidak melekatnya beneng-benang spindel ke sentromer) dan non disjunction (gagal berpisah).
Aneusomi pada manusia dapat menyebabkan:
Sindrom Turner, dengan kariotipe (22AA+X0). Jumlah kromosomnya 45 dan kehilangan 1
kromosom kelamin. Penderita Sindrom Turner berjenis kelamin wanita, namun ovumnya tidak
berkembang (ovaricular disgenesis).
Sindrom Klinefelter, kariotipe (22 AA+XXY), mengalami trisomik pada kromosom gonosom.
Penderita Sindrom Klinefelter berjenis kelamin laki-laki, namun testisnya tidak berkembang
(testicular disgenesis) sehingga tidak bisa menghasilkan sperma (aspermia) dan mandul
(gynaecomastis) serta payudaranya tumbuh.
Sindrom Jacobs, kariotipe (22AA+XYY), trisomik pada kromosom gonosom. Penderita sindrom
ini umumnya berwajah kriminal, suka menusuk-nusuk mata dengan benda tajam, seperti
pensil,dll dan juga sering berbuat kriminal. Penelitian di luar negeri mengatakan bahwa sebagian
besar orang-orang yang masuk penjara adalah orang-orang yang menderita Sindrom Jacobs.
Sindrom Patau, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada kromosom autosom. kromosom
autosomnya mengalami kelainan pada kromosom nomor 13, 14, atau 15.
Sindrom Edward, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada autosom. Autosom mengalami kelainan
pada kromosom nomor 16,17, atau 18. Penderita sindrom ini mempunyai tengkorak lonjong,
bahu lebar pendek, telinga agak ke bawah dan tidak wajar.
Delesi Terjadi ketika sebuah fragmen kromosom patah dan hilang pada saat pembelahan sel.
Kromosom tempat fragmen tersebut berasal kemudian akan kehilangan gen-gen tertentu.
Namun dalam beberapa kasus, fragmen patahan tersebut dapat berikatan dengan kromosom
homolog menghasilkan Duplikasi.Fragmen tersebut juga dapat melekat kembali pada
kromosom asalnya dengan arah terbalik dan menghasilkan Inversi
Pemanfaatan mutasi[sunting | sunting sumber]
Meskipun secara biologi sebagian terbesar mutasi menyebabkan gangguan
pada kebugaran (fitness) individu, bahkan kematian, mutasi sebenarnya adalah salah satu kunci
bagi kemampuan beradaptasi suatu jenis (spesies) terhadap lingkungan baru atau yang berubah.
Sisi positif ini dimanfaatkan oleh sejumlah bidang biologi terapan.

Terapi sel-sel tumor[sunting | sunting sumber]


Aplikasi radiasi sinar mengion (dikenal sebagai radioterapi, seperti penyinaran dengan sinar X)
dan kemoterapi untuk menghambat perkembangan sel-sel tumor dan kanker pada dasarnya
adalah menginduksi mutasi pada sel-sel kanker sebagai targetnya. Agensia mutasi tersebut
akan menyebabkan sel-sel target berhenti tumbuh karena tidak mampu lagi memperbanyak diri.

Pemuliaan[sunting | sunting sumber]


Pemaparan tanaman terhadap radiasi sinar mengion, seperti sinar gamma dari Co-60, atau
terhadap beberapa kemikalia, seperti EMS dan DS, dalam waktu dan kadar tertentu juga
digunakan untuk menginduksi mutasi. Dalam penerapan ini, mutasi tidak ditujukan untuk
mematikan sel, tetapi untuk mengubah susunan basa nitrogen pada DNA atau untuk
menyebabkan mutasi segmental. Harapannya adalah ada beberapa sel yang akan mengalami
mutasi yang menguntungkan. Dengan demikian, tidak hanya sedikit yang dipaparkan, tetapi
ribuan sampai ratusan ribu individu.
Cara pemuliaan dengan bantuan mutasi ini kebanyakan dilakukan terhadap tanaman hortikultura,
seperti tanaman sayurandan tanaman hias (ornamental). Batan telah menghasilkan
beberapa kultivar unggul padi yang dirakit melalui mutasi.

SIMBOL-SIMBOL BERBAHAYA

PADA BAHAN-BAHAN KIMIA


Seperti yang telah kita ketahui, bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di
laboratorium kimia banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi lingkungan
sekitar. Ada yang bersifat mudah terbakar, beracun, berbau tajam yang berdampak pada kesehatan,
merusak benda-benda di sekitarnya bahkan dapat mematikan makhluk hidup.

Keselamatan kerja di laboratorium sangatlah penting. Oleh karena itu, pada wadah atau
tempat bahan-bahan atau zat kimia diberi simbol-simbol yang bertujuan untuk memberi keterangan
mengenai sifat dan bahaya zat tersebut. Diharapkan kita dapat berhati-hati dalam penggunaan
bahan-bahan kimia tersebut demi keselamatan bersama. Untuk itu, sebelum kita memasuki
laboratorium kimia perlu kita pahami simbol-simbol tanda bahaya tersebut untuk menghindari
kesalahan-kesalahan dan bahaya yang tidak kita inginkan. Berikut beberapa simbol-simbol tanda
bahaya yang ada beserta keterangannya.

Simbol Keterangan

Nama : Irritant
Lambang : Xi

Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan


dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.

Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2

Nama : Harmful

Lambang : Xn

Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila kontak


langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi.

Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari kontak


langsung dengan kulit.

Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.

Nama : Toxic

Lambang : T

Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit


serius bahkan kematian bila tertelan atau terhirup.

Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak


langsung dengan kulit.

Contoh : Metanol, Benzena.


Nama : Very Toxic

Lambang : T+

Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih sangat


berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat menyebabkan
sakit kronis bahkan kematian.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh dan sistem


pernapasan.

Contoh : Kalium sianida, Hydrogen sulfida, Nitrobenzene dan


Atripin.

Nama : Corrosive

Lambang : C

Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan


hidup, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan
dapat membuat kulit mengelupas.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan hindari


dari benda-benda yang bersifat logam.

Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)

Nama : Flammable

Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah, mudah


terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau
loncatan bunga api.

Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi


mengeluarkan api.
Contoh : Minyak terpentin.

Nama : Highly Flammable

Lambang : F

Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik biasa atau


mempunyai titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan mudah
terbakar di bawah pengaruh kelembapan.

Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan


api, serta hindari pengaruh pada kelembaban tertentu.

Contoh : Aseton dan Logam natrium.

Nama : Extremely Flammable

Lambang : F+

Arti : Bahan yang amat sangat mudah terbakar. Berupa gas


dan udara yang membentuk suatu campuran yang bersifat
mudah meledak di bawah kondisi normal.

Tindakan : Jauhkan dari campuran udara dan sumber api.

Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane (gas).

Nama : Explosive

Lambang : E

Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas


atau percikan bunga api, gesekan atau benturan.

Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan,


api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.

Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).

Nama : Oxidizing

Lambang : O

Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan


kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan
bahan organik dan bahan pereduksi.

Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.

Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.

Nama : Dengerous For the Environment

Lambang : N

Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau beberapa


komponen lingkungan. Dapat menyebabkan kerusakan
ekosistem.

Tindakan : Hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan


yang dapat membahayakan makhluk hidup.

Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum


bensin.
Nama : Flammable Solid

Arti : Padatan yang mudah terbakar.

Tindakan : Hindari panas atau bahan mudah terbakar dan


reduktor, serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi
dengan air dan menimbulkan panas serta api.

Contoh : Sulfur, Picric acid, Magnesium.

Nama : Flammable Liquid

Arti : Cairan yang mudah terbakar.

Tindakan : Hindari kontak dengan benda yang berpotensi


mengeluarkan panas atau api.

Contoh : Petrol, Acetone, Benzene.

Nama : Flammable Gas

Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada tempat


penyimpanan material gas yang mudah terbakar.

Tindakan : Jauhkan dari panas atau percikan api.


Contoh : Acetelyne, LPG, Hydrogen.

Nama : Spontaneously Combustible Substances

Arti : Material yang dapat secara spontan mudah terbakar.

Tindakan : Simpan di tempat yang jauh dari sumber panas


atau sumber api.

Contoh : Carbon, Charcoal-non-activated, Carbon black.

Nama : Dengerous When Wet

Arti : Material yang bereaksi cukup keras dengan air.

Tindakan : Jauhkan dari air dan simpan di tempat yang


kering/tidak lembab.

Contoh : Calcium carbide, Potassium phosphide, Maneb.

Nama : Oxidizer

Arti : Material yang mudah menimbulkan api ketika kontak


dengan material lain yang mudah terbakar dan dapat
menimbulkan ledakan.

Contoh : Calcium hypochlorite, Sodium peroxide, Ammonium


dichromate.

Nama : Organic Peroxide

Arti : Merupakan simbol keamanan bahan kimia yang


digunakan dalam transportasi dan penyimpanan peroksida
organik.

Contoh : Benzol peroxide, Methyl ethyl ketone peroxide,


Dicetyl perdicarbonate.

Nama : Non Flammable Gas

Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada transportasi dan


penyimpanan material gas yang tidak mudah terbakar.

Contoh : Oksigen, Nitrogen, Helium.


Nama : Poison

Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan


penyimpanan bahan-bahan yang beracun (belum tentu gas).

Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon tetrachloride.

Nama : Poison Gas

Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan


penyimpanan material gas yang beracun.

Tindakan : Jauhkan dari pernapasan kita.

Contoh : Chlorine, Methil bromide, Nitric oxide.

Nama : Harmful

Arti : Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.

Tindakan : Jauhkan dari makanan atau minuman.

Contoh : Acrylamide, Amonium fluorosilicate,


Chloroanisidines.
Nama : Inhalation Hazard

Arti : Bahan-bahan yang dapat merusak sistem inhalasi atau


pernapasan.

Tindakan : Jangan dihirup.

Nama : Infection Substance

Arti : Bahan yang mengandung organism penyebab penyakit.

Contoh : Tisue dari pasien, tempat pengembangbiakan virus,


bakteri, tumbuhan atau hewan.

Nama : Radioactive
Arti : Bahan yang mengandung material atau kombinasi dari
material lain yang dapat memancarkan radiasi secara
spontan.

Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.

Nama : Marine Pollutant

Arti : Polutan laut.

Tindakan : Tidak membuang limbah ke saluran air atau sungai


yang mengalir ke laut.

Ektoderm, mesoderm, dan endoderm adalah 3 lapisan embrional yang terdapat pada gastrula. Tiga lapis
jaringan tersebut akan berkembang menjadi organ yang berbeda-beda pada perkembangan embrio hewan.
Ektoderm merupakan jaringan yang terletak di bagian paling luar, mesoderm terletak di tengah, dan
endoderm terdapat pada bagian paling dalam.

Hewan-hewan selain filum porifera telah memiliki 3 lapisan embrional pada fase gastrula. Sedangkan
filum porifera hanya memiliki 2 lapisan saja sehingga porifera memiliki jaringan-jaringan yang sangat
sederhana. Gastrula yang hanya memiliki 2 lapisan embrional disebut diploblastik sedangkan yang
memiliki 3 lapisan disebut triploblastik.

Berikut ini adalah perkembangan dari ektoderm, mesoderm, dan endoderm pada embrio.
Ectoderm
 Jaringan epidermis kulit dan turunannya termasuk kelenjar keringat dan folikel rambut
 Gigi taring, seri, dan geraham
 Saraf dan sistem sensorik
 Kelenjar pituitari dan medula adrenal
 Sel-sel penghasil sperma dan ovum

Mesoderm
 Jaringan dermis kulit
 Sistem peredaran darah dan sistem limfatik
 Tulang dan otot
 Sistem reproduksi (tidak termasuk sel-sel penghasil sperma dan ovum)
 Korteks adrenal

Endoderm
 Lapisan epitelium sistem pencernaan dan sistem pernapasan
 Organ hati dan pankreas
 Kelenjar timus, tiroid, dan paratiroid
 Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia


Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong
hapus pesan ini.

Artikel atau bagian artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber
tepercayasehingga isinya tidak bisa dipastikan. Bantu perbaiki artikel ini dengan
menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan
dan dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.


 Lebah membantu penyerbukan dengan menyebarkan serbuk sari yang melekat di tubuhnya.

 Penyerbukan, atau polinasi (dari bahasa Inggris, pollination cf. pollen, "serbuk sari"),
adalah jatuhnya serbuk sari pada permukaan putik. Pada sebagian besar bunga,
peristiwa ini berarti "jatuh pada bagian kepala putik". Penyerbukan merupakan bagian
penting dari proses reproduksi tumbuhan berbiji.
 Penyerbukan yang sukses akan diikuti segera dengan tumbuhnya buluh serbuk yang
memasuki saluran putik menuju bakal biji. Di bakal biji terjadi peristiwa penting
berikutnya, pembuahan.
 Jenis penyerbukan[sunting | sunting sumber]
 Abiotik[sunting | sunting sumber]
 Polinasi abiotik mengacu pada situasi di mana penyerbukan dimediasi tanpa keterlibatan
organisme lain. Hanya 10% dari tanaman berbunga diserbuki tanpa bantuan hewan.
Bentuk yang paling umum dari penyerbukan abiotik, anemophily, adalah penyerbukan
oleh angin. Bentuk penyerbukan dominan di rumput, konifer kebanyakan, dan pohon
deciduous banyak. Hydrophily adalah penyerbukan oleh air, dan terjadi pada tanaman air
yang melepaskan serbuk sari mereka langsung ke dalam air sekitarnya. Sekitar 80% dari
semua penyerbukan tanaman biotik. Dalam gymnosperma, penyerbukan biotik umumnya
insidental ketika itu terjadi, meskipun beberapa gymnosperma dan penyerbuk mereka
saling disesuaikan untuk penyerbukan. Yang paling terkenal contoh mungkin adalah
anggota dari Cycadales ketertiban dan spesies terkait kumbang. Conifera Kebanyakan
anemophilous, mereka bergantung pada penyerbukan angin. Spesies abiotik diserbuki,
98% adalah anemophilous dan hydrophilous 2%, yang diserbuki oleh air.
 Biotik[sunting | sunting sumber]
 Lebih umum, proses penyerbukan membutuhkan penyerbuk: organisme yang membawa
atau memindahkan serbuk sari dari anther ke bagian reseptif dari putik. Ini adalah
penyerbukan biotik. Ciri-ciri berbagai bunga (dan kombinasinya) yang diferensial menarik
satu jenis penyerbuk atau lain dikenal sebagai sindrom penyerbukan. Di alam liar ada
sekitar 200.000 jenis hewan penyerbuk, yang sebagian besar adalah serangga.
 Entomophily, penyerbukan oleh serangga, sering terjadi pada tanaman yang telah
dikembangkan kelopak berwarna dan aroma yang kuat untuk menarik serangga seperti,
lebah, tawon dan kadang-kadang semut (Hymenoptera), kumbang (Coleoptera), ngengat
dan kupu-kupu (Lepidoptera), dan lalat ( Diptera).
 Dalam zoophily, penyerbukan dilakukan oleh vertebrata seperti burung dan kelelawar,
khususnya, Kolibri, sunbirds, spiderhunters, honeyeaters, dan kelelawar buah. Tanaman
disesuaikan dengan menggunakan kelelawar atau ngengat sebagai penyerbuk biasanya
memiliki kelopak putih dan aroma yang kuat, sedangkan tanaman yang menggunakan
burung sebagai penyerbuk cenderung untuk mengembangkan kelopak merah dan jarang
mengembangkan aroma (beberapa burung bergantung pada indra penciuman untuk
menemukan makanan nabati ).
 Penyerbukan Anthropophily oleh manusia, seringkali penyerbukan buatan yang
digunakan dalam teknik hibridisasi.
 Hubungan dengan pertanian Di bidang pertanian, manajemen penyerbukan adalah
cabang dari pertanian yang bertujuan untuk melindungi dan meningkatkan penyerbuk
hadir dan sering melibatkan budaya dan penambahan penyerbuk dalam situasi
monokultur, seperti kebun buah-buahan komersial. Acara penyerbukan terbesar dikelola
di dunia adalah di kebun almond California, di mana hampir setengah (sekitar satu juta
sarang) dari lebah madu AS truk ke kebun almond setiap musim semi. New York
tanaman apel membutuhkan sekitar 30.000 sarang, tanaman blueberry Maine
menggunakan sekitar 50.000 sarang setiap tahun.
 Lebah juga dibawa ke penanaman komersial mentimun, labu, melon, stroberi, dan
tanaman lainnya. Lebah madu bukan satu-satunya penyerbuk dikelola: beberapa spesies
lain dari lebah juga dibesarkan sebagai penyerbuk. Lebah leafcutter alfalfa merupakan
penyerbuk penting untuk benih alfalfa di barat Amerika Serikat dan Kanada. Bumblebees
semakin dibesarkan dan digunakan secara luas untuk tomat rumah kaca dan tanaman
lainnya. Well-diserbuki blackberry blossom mulai mengembangkan buah. Setiap drupelet
baru jadi memiliki stigma sendiri dan penyerbukan yang baik membutuhkan pengiriman
biji-bijian banyak serbuk sari ke bunga sehingga semua drupelets berkembang.
 Pentingnya ekologi dan penyerbukan alami oleh serangga untuk tanaman pertanian,
meningkatkan kualitas dan kuantitas. Pertanian sekitar hutan atau padang rumput liar
dengan penyerbuk asli dekat tanaman pertanian, seperti apel, almond atau kopi dapat
meningkatkan hasil mereka dengan sekitar 20%. Manfaat penyerbuk asli dapat
meningkatkan hasil pertanian - contoh sederhana dari nilai ekonomi sebuah ekologi.
 The American Institute of Biological Sciences melaporkan bahwa penyerbukan serangga
asli menyimpan Amerika Serikat ekonomi pertanian hampir sekitar $ 3,1 miliar per tahun
melalui produksi tanaman alami;. penyerbukan menghasilkan beberapa $ 40000000000
senilai produk setiap tahun di Amerika Serikat saja.
 Penyerbukan tanaman pangan telah menjadi isu lingkungan, karena dua tren.
Kecenderungan untuk sarana monokultur bahwa konsentrasi yang lebih besar dari
penyerbuk yang dibutuhkan saat mekar daripada sebelumnya, namun daerah ini hijauan
miskin atau bahkan mematikan bagi lebah untuk sisa musim. Kecenderungan lainnya
adalah penurunan populasi penyerbuk, karena penyalahgunaan pestisida dan berlebihan,
penyakit baru dan parasit lebah, penebangan tebang habis, penurunan peternakan lebah,
pengembangan pinggiran kota, penghapusan pagar dan habitat lainnya dari peternakan,
dan kepedulian masyarakat tentang lebah. Udara luas penyemprotan untuk nyamuk
karena kekhawatiran West Nile menyebabkan percepatan hilangnya penyerbuk.
 Solusi AS untuk kekurangan penyerbuk, sejauh ini, telah bagi peternak lebah komersial
menjadi kontraktor penyerbukan dan untuk bermigrasi. Sama seperti menggabungkan
pemanen mengikuti panen gandum dari Texas ke Manitoba, peternak lebah mengikuti
mekar dari selatan ke utara, untuk memberikan penyerbukan untuk tanaman yang
berbeda.

Anda mungkin juga menyukai