Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 8 Patofisiologi

Afifa Maitsa
Annisa Nurdiani
Dewi Hartini
Ilham Pratama
Oktinisa Rosida
Alkalosis Metabolik
Alkalosis metabolik adalah suatu keadaan dimana darah
dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat.

•Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak


asam, atau dapat juga disebabkan oleh asupan basa yang
meningkat.
•Dehidrasi dan perubahan kadar elektrolit ekstrasel, yang
menyebabkan pergeseran dalam elektrolit-elektrolit plasma,
dapat menyebabkan alkalosis metabolik.
•Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung
selama periode muntah yang berkepanjangan atau bila asam
lambung disedot dengan selang lambung (biasanya setelah
pembedahan perut).
Penyebab Alkalosis Metabolik
• Hilangnya asam (atau kehilangan Hidrogen) yang mungkin terjadi melalui muntah atau
melalui buang air kecil. Muntah dapat menyebabkan hilangnya asam klorida dalam
tubuh. Nasogastric (NG) hisap juga dapat menyebabkan kondisi ini.

• Penggunaan obat diuretik juga bisa menyebabkan kelebihan buang air kecil, yang dapat
menyebabkan alkalosis hipokalemia, yang merupakan hilangnya kalium dari tubuh. Ini
mungkin menguras kadar cairan dalam tubuh dan menyebabkan ketidakseimbangan
dalam pH.

• Konsumsi berlebihan obat yang bersifat alkali.

• Diare juga dapat menyebabkan kondisi ini, ketika ada hilangnya klorida dari tubuh.

• Obat-obat tertentu seperti yang diberikan untuk mengobati ulkus peptikum dan
hyperacidity, juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan.

• Kontraksi ruang ekstraselular juga bisa terjadi karena asupan obat diuretik.

• Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma cushing atau akibat penggunaan
kortikosteroid).
Gejala Alkalosis Metabolik
• Pernapasan lambat adalah gejala utama gangguan ini. Bernapas
juga dapat menyebabkan Apnea, yaitu tidak bernapas sama sekali
untuk interval waktu tertentu. Hal ini dapat menyebabkan
perubahan warna kulit, yang menjadi kebiruan atau keunguan.
Denyut jantung juga akan lebih cepat dan akan ada penurunan
tekanan darah.
• Beberapa gejala lainnya adalah, mati rasa dan kesemutan, otot
berkedut, kejang otot, mual, muntah dan diare.
• Penderita juga mengalami kebingungan dan pusing, sedangkan
pada kasus berat mengakibatkan koma dan kejang.

Diagnosa: mengukur elektrolit serum dan kandungan gas


dalam darah di arteri.
Pengobatan Alkalosis Metabolik
• Alkalosis metabolik dapat diatasi dengan pemberian cairan dan elektrolit (natrium
dan kalium).

• Pada kasus berat diberikan amonium klorida secara intravena.


 
• Pengobatan terutama ditujukan untuk mengembalikan keseimbangan pH dalam
tubuh. Untuk itu, tubuh harus terhidrasi dengan baik terlebih dahulu.

• Obat-obat untuk mengembalikan larutan kimia yang hilang mungkin akan


diberikan. Ketika alkalosis disebabkan karena hiperventilasi, penderita akan diberi
lebih banyak suplai oksigen untuk mengatasi masalah ini.
 
• Obat yang mengatur detak jantung dan tekanan darah bisa pula diberikan,
tergantung pada penyebabnya.

• Penting untuk segera menangani alkalosis metabolik karena jika dibiarkan dapat
menyebabkan risiko dan komplikasi seperti gagal jantung dan koma.
Alkalosis Respiratorik
Alkalosis respiratorik adalah suatu keadaan saat darah menjadi
basa karena pernapasan yang cepat dan dalam
menyebabkan kadar karbon dioksida dalam darah menjadi
rendah.

Ada dua jenis alkalosis respiratorik:


1. Alkalosis pernapasan akut
terjadi tiba-tiba dan dapat menyebabkan orang yang
terkena kehilangan kesadaran.
2. Alkalosis pernapasan kronis
terjadi secara bertahap dan disebut kompensasi metabolik.
Penyebab Alkalosis Respiratorik
• Hiperventilasi (pernafasan yang cepat dan dalam) menyebabkan terlalu
banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah. Penyebab
hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan.
• Stres, fobia, atau histeria
• Rasa nyeri
• Sirosis hati
• Kadar oksigen darah yang rendah
• Meningitis, ensefalitis, perdarahan subarachnoid, atau stroke
• Pneumonia, asma, bronkitis kronis, emfisema atau penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK)
• Demam tinggi
• Tingginya kadar NH4 +
• Overdosis aspirin
• Asupan kafein yang berlebihan
Gejala Alkalosis Respiratorik
• Penderita merasa cemas dan dapat menyebabkan rasa gatal di sekitar bibir
dan wajah. Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi kejang otot dan
penurunan kesadaran.
• Pusing
• Kesemutan di kaki, jari tangan, dan wajah
• Tangan gemetar
• Pingsan
• Mual / muntah
• Kebingungan
• Kejang otot (kasus ekstrim)
• Koma (kasus ekstrim)

Diagnosa: Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran kadar


karbondioksida dalam darah arteri. pH darah juga sering meningkat.
Pengobatan Alkalosis Respiratorik
• Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat
pernapasan bisa meredakan penyakit ini.
• Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda
nyeri.
• Menghembuskan napas dalam kantung kertas (bukan kantung
plastik) bisa membantu meningkatkan kadar karbondioksida
setelah penderita menghirup kembali karbondioksida yang
dihembuskannya.
• Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan
napasnya selama mungkin, kemudian menarik napas dangkal
dan menahan kembali napasnya selama mungkin. Hal ini
dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai