4. ASAM
Berasal dari bahasa Latin: acidus(masam)
Asam kuat : berbahaya untuk dicicipi, korosif,
merusak bahan dari kayu, kain.
Contoh : H3PO4, H2SO4, HCl, HNO3, dll.
Asam lemah : terdapat dalam makanan dan minuman.
Contoh : CH3COOH, H2CO3, dll.
5. BASA
Basa yang dapat larut dalam air disebut alkali.
Basa kuat : bersifat kaustik
Contoh : NaOH, Ba(OH)2, Mg(OH)2, dll.
Basa lemah
Contoh : NH4OH, Al(OH)3, dll
Alkali
Basa
6. SIFAT – SIFAT SENYAWA ASAM DAN BASA
Asam Basa
1, Rasa asam 1, Rasa pahit / getir
2, Korosif 2, Kaustik
3, Memerahkan lakmus biru 3, Membirukan lakmus merah
4, pH < 7 4, pH > 7
5, Tidak berwarna dengan
indikator pp
5, Berwarna merah dengan
indikator pp
6, Dapat menetralkan senyawa
basa
6, Dapat menetralkan senyawa
asam
7. INDIKATOR ASAM – BASA
Definisi : zat yang dapat berubah warnanya
saat bereaksi dengan senyawa asam
maupun dengan senyawa basa.
1. Indikator alami : bunga mawar, kunyit, bit, dll.
2. Indikator buatan : kertas lakmus merah dan biru,
fenolftalein, metil merah, metil jingga, dll.
8. DERAJAT KEASAMAN (pH)
Skala keasaman dan kebasaan dari suatu zat
dinyatakan dengan pH
p = potenz = pangkat; H = Hidrogen (Sorensen)
Alat yang digunakan :
1. Indikator universal
2. pHmeter
Skala keasaman :
1. pH = 7 netral
2. pH < 7 asam (makin kecil,asam makin kuat)
3. pH > 7 basa (makin besar,basa makin kuat)
10. KESEIMBANGAN ASAM BASA
pH cairan tubuh refleksi interaksi :
- asam, basa, garam dlm larutan
Normal : 7,35-7,45
Perubahan konsentrasi H+ :
- gangguan stabilitas membran sel
- kelainan struktur protein
- perubahan aktifitas enzim
11. KESEIMBANGAN ASAM BASA
pH cairan tubuh :
< 7,35 asidemia asidosis
> 7,45 alkalemia alkalosis
pengendalian pH penting proses
homeostasis
12.
13. Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk
mengendalikan keseimbangan asam-basa darah
Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian
besar dalam bentuk amonia.
Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer)
dalam darah sebagai pelindung terhadap
perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH
darah.
Penyangga pH yang paling penting dalam darah
adalah bikarbonat.
Bikarbonat (suatu komponen basa) berada dalam
kesetimbangan dengan karbondioksida (suatu
komponen asam).
14. Kontrol ginjal terhadap keseimbangan asam-basa
Reabsorbsi HCO3
- terfiltrasi
Eksresi gen yang dapat dititrasi
Eksresi amonia
Ketiga mekanisme ini melibatkan sekresi ion-ion
H kedalam urine dan pengembalian bikarbonat
ke plasma.
15. Sistem Dapar
1. Asam karbonat:Bikarbonat
sistem dapar di CES untuk asam non-
karbonat
2. Protein
sistem dapar di CIS & CES
3. Hemoglobin
sistem dapar di eritrosit untuk asam
karbonat
4. Phosphat
sistem dapar di ginjal dan CIS
16. a. Sistem buffer asam karbonat-bikarbonat
Derajat pH ditentukan oleh perbandingan sodium
bikarbonat (NaHCO3) dg asam karbonat (H2CO3).
Normal; NaHCO3 : H2CO3 = 20 : 1
17. b. Sistem buffer phosphat
Berperan penting dlm mempertahankan derajat asam
basa cairan dlm tubula ginjal.
Derajat pH ditentukan oleh naik atau turunnya
ekskresi ion hidrogen.
18. c. Sistem buffer protein
Mrpkan sistem buffer terbesar dan terkuat
Dijumpai dlm Hb, plasma protein dan protein
intraseluler.
Protein dlm Hb, plasma & intraseluler akan
mempertahankan derajat asam basa dg
mempertahankan ion hidrogen & CO2 ketika
berdifusi mell membran sel ke dlm sel.
21. Mekanisme Regulasi Keseimbangan Asam-
Basa
Sistem dapar hanya mengatasi ketidakseimbangan
asam-basa sementara
Ginjal: meregulasi keseimbangan ion H+
dengan menghilangkan ketidakseimbangan kadar
H+ secara lambat; terdapat sistem dapar fosfat &
amonia
Paru-paru: berespons scr cepat thd perubahan
kadar H+ dalam darah & mempertahankan
kadarnya sampai ginjal menhilangkan
ketidakseimbangan tersebut
22. Regulasi Pernapasan dlm Keseimbangan
Asam-Basa
Kadar CO2 meningkat pH menurun
Kadar CO2 menurun pH meningkat
Kadar CO2 & pH merangsang kemoreseptor yg
kemudian akan mempengaruhi pusat pernapasan
hipoventilasi meningkatkan kadar CO2
dlm darah
hiperventilasi menurunkan kadar CO2
dlm darah
23. Regulasi Ginjal dlm
Keseimbangan Asam-Basa
Sekresi H+ ke dalam filtrat & reabsorpsi HCO3- ke
CES menyebabkan pH ekstrasel meningkat
HCO3- di dlm filtrat diabsorbsi
Laju sekresi H+ meningkat akibat penurunan pH
cairan tubuh atau peningkatan kadar aldosteron
Sekresi H+ dihambat jika pH urin < 4,5
24. Gangguan keseimbangan asam-
basa
Gangguan keseimbangan asam basa
dimulai oleh :
- perubahan pd PaCO2 kelainan respiratorik
- perubahan pd bikarbonat plasma kelainan metabolik
Asidosis / alkalosis respiratorik
Asidosis / alkalosis metabolik
25. Asidosis adalah suatu keadaan pada saat darah
terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu
sedikit mengandung basa) dan sering
menyebabkan menurunnya pH darah.
Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah
terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu
sedikit mengandung asam) dan kadang
menyebabkan meningkatnya pH darah.
26. Asidosis Respiratorik
Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang
berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam
darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau
pernafasan yang lambat.
terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan
karbondioksida secara adekuat.
terjadi pada penyakit berat yang mempengaruhi paru-paru,
seperti:
- Emfisema
- Bronkitis kronis
- Pneumonia berat
- Edema pulmoner
- Asma.
27. Asidosis Metabolik
Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang
berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar
bikarbonat dalam darah.
Penyebab : diare (kehilangan bikarbonat) asidosis
diabetik, gagal ginjal, pengobatan dengan
amonium klorida
Mekanisme konpensasi : ventilasi alvelour
meningkat, lebih bayak CO2 yang dikeluarkan,
ginjal lebih banyak mensekresi ion H dan retensi
bikarbonat.
28. Alkalosis Respiratorik
Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah
menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan dalam,
sehingga menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah
menjadi rendah.
Penyebab :
Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi,
yang menyebabkan terlalu banyaknya jumlah
karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah.
- rasa nyeri
- sirosis hati
- kadar oksigen darah yang rendah
- demam
- overdosis aspirin.
29. Alkalosis Metabolik
Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah
dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat.
Penyebab :
Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu
banyak asam.
Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat)
Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan
lambung
Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau
akibat penggunaan kortikosteroid).
34. TERKOMPENSASI atau TIDAK?
Lihat pH kembali
- jika mendekati kadar normal (7,35-7,45)
terkompensasi
- jika belum mendekati normal
tidak terkompensasi atau terkompensasi
sebagian
Jika asidosis respiratorik dgn HCO3
- < 24 mM
terkompensasi sebagian
Jika asidosis metabolik dgn pCO2 < 40 mmHg
terkompensasi sebagian
Jika alkalosis respiratorik dgn HCO3
- > 24 mM
terkompensasi sebagian
Jika alkalosis metabolik dgn pCO2 > 40 mmHg
terkompensasi sebagian