SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Ns. SUNARDI, M.Kep.,Sp.KMB




              Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   1
Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   2
LOBUS OTAK




             Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   3
Fungsional otak




                  Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   4
PENGERTIAN
 TRAUMATIC YANG TERJADI PADA OTAK YANG MAMPU
  MENGHASILKAN PERUBAHAN PADA PHISIK, INTELEKTUAL,
  EMOSIONAL, SOSIAL, DAN VOCATIONAL.
• Trauma atau cedera kepala (Brain Injury) adalah salah satu bentuk
  trauma yang dapat mengubah kemampuan otak dalam
  menghasilkan keseimbangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan
  pekerjaan atau dapat dikatakan sebagai bagian dari gangguan
  traumatik yang dapat menimbulkan perubahan – perubahan fungsi
  otak (Black, 2005)
• Menurut konsensus PERDOSI (2006), cedera kepala yang
  sinonimnya adalah trauma kapitis = head injury = trauma
  kranioserebral = traumatic brain injury merupakan trauma mekanik
  terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang
  menyebabkan gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik,
  kognitif, fungsi psikososial baik bersifat temporer maupun
  permanen.
                                      Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   5
ETIOLOGI
  Dikelompokan berdasarkan mekanisme injury:
1. Trauma tumpul.
2. Trauma tajam (penetrasi)
Dan bagaimana jenis/tipe cedera:
1. Focal.
2. Diffuse.
3. Frakture



                         Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   6
TIPE HEAD INJURY
   Pattern of Injury                    Focal Injury                   Diffuse Injury




   Mechanism of Injury      Contact Forces         Inertial Forces                  Inertial Forces
                       (Translational Acceleration) (Rotational Acceleration)




   Type of Injury         Skull Fracture          Counter Coup Contusion        Concussion
                          Epidural Hematoma       Intra Cerebral Hematoma           Diffuse Axonal Injury
                          Coup Contusion          Subdural Hematoma                 Intra Ventricular H
                          Subdural Hematoma                                         Tissue Tear Hemorrhagic
                                                                                    Gliding Contusion
                                                                                    Sub Arachnoids Hemorrhagic


   Skema1: Mechanism of particular types of head injury (Marion, 1999:2006)


Skema 2 : Patofisiologi Akibat Cedera kepala
                                                               Cidera Kep_SUnardi    01/11/13                 7
Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   8
 Kepala dengan bangunan intrakranial dapat
  mengalami jejas oleh : tenaga percepatan
  (akselerasi), tenaga perlambatan (deselerasi),
  rotasi, Penetrasi
 Jejas : karena perbedaan gerakan pada tulang
  dan otak.
  Dasar lobus frontal ---- permukaan kasar fossa
  anterior
  Lobus temporal ------ pinggiran tulang sfenoid
  Korpus kallosum ---- pinggiran falks serebri
  Tentorium serebelli ---- permukaan superior
  serebellum batang otak.


                           Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   9
 Hantaman.
  Deselerasi mendadak
  deformitas tengkorak
  volume kranial
  tekanan cairan serebrospinal
  Hantaman awal ----------- contercoup, robekan jaringan
  Rotasi. Robekan pada otak, akson difus, pembuluh
  darah, selaput otak
 Hantaman traumatik
  Hematoma intrakranial,H. epidural, H. subdural,
  perdarahan subarakhnoid, perdarahan intrakranial,
  perdarahan intraserebelar, rinore, otorea.



                               Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   10
Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   11
Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   12
Pengolongan berdasarkan akibat
Jejas
Jejas kepala.
 Lesi primer.
  hantaman langsung pada kepala.
  akselerasi, deselerasi, rotasi.
  fraktur tulang tengkorak, sel neuron rusak, pembuluh
  darah robek.
 Lesi sekunder.
  proses patologik dinamis, komplikasi intrakranial
  hematoma intrakranial: epidural, subdural, subarakhnoid,
  intraserebral, intraserebelar.
  pembengkakan otak, edema otak  TIK meningkat, aliran
  darah setempat menurun, spasme pemb. darah, infark.
                                    Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   13
Klasifikasi cedera kepala
 Cedera kepala ringan (GCS : 13 – 15 )
    ,,    ,,    sedang (GCS : 9 - 12 )
     ,,    ,,   berat (GCS : =< 8 )

 Jejas kepala tertutup . Komosio serebri
                        kontusio serebri
 Fraktur depresi tulang tengkorak
 Fraktur komplikata tulang tengkorak




                               Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   14
Pemeriksaan
 Keadaan umum.
    jejas ringan : keadaan sadar-siaga
   Jalan nafas, respirasi, tekanan darah,
    keadaan jantung.
   Kesadaran.
   Fungsi mental
   Saraf otak
   Sistem motorik,
   Sistem sensorik, otonom, refleks-
    refleks.
                         Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   15
Glascow Coma Scale

 Used to document assessment in three areas
   Eyes
   Verbal response
   Motor response
 Normal is 15 and less than 8 indicates coma




                         Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   16
From Rehabilitation
                     Nursing




Cidera Kep_SUnardi    01/11/13             17
Other Assessment

 Assess bodily function including respiratory,
  circulatory and elimination
 Pupil checks – are pupils equal and how they
  react to light
 Extremity strength
 Corneal reflex test




                          Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   18
Diagnostic Tests
 CT
 MRI
 Cerebral angiography
 EEG
 PET
 No lumbar puncture if there is ICP because
  sudden release of pressure can cause brain
  to herniate
 ABG’s – keep O2 at 100% (Lewis 1615) and
  PCO2 as related to ICP (25-35)
                       Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   19
PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA
    Penanganan harus ditangani sejak dari tempat kecelakaan,
     selama transportasi, diruang gawat darurat, kamar Ro, sampai
     ruang operasi, ruang perawatan/ ICU
    Monitor : derajat kesadaran, vital sign,kemunduran motorik,
     reflek batang otak, monitor tekanan intrakranial.
    Monitor tekanan intrakranial diperlukan pada:
1.   Koma dengan perdarahan intrakranial atau kontusio otak
2.   Skala Koma Glasgow <6 (motorik < 4)
3.   Hilangnya bayangan ventrikel III dan sisterne basalis pada CT
     skan otak
4.   “Tight brain” setelah evakuasi hematom
5.   Trauma multipel sehingga memerlukan ventilasi tekanan positif
     intermitten (IPPV)

                                    Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   20
PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA
  Indikasi CT san:
1. Skala Koma Glasgow (GCS) ≤ 14
2. GCS 15 dengan:
   a. Adanya riwayat penurunan kesadaran
   b. Traumatik Amnesia
   c. Defisit neurologi fokal
   d. Tanda dari fraktur basis kranii atau tulang kepala.




                                Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   21
Tindakan resusitasi ABC (Kegawatan)
a.Jalan nafas (airway)
   Jalan nafas dibebaskan dari lidah yang turun
   kebelakang dengan posisi kepala ekstensi, kalau perlu
   pasang pipa oropharing (OPA )/ endotrakheal,
   bersihkan sisa muntah, darah ,lendir, atau gigi palsu. Isi
   lambung dikosongkan melalui pipa NGT untuk
   menghindari aspirasi muntahan dan kalau ada stress
   ulcer
b. Pernafasan (breathing)
   _ Ggn sentral : lesi medula oblongata, nafas cheyne
   stokes, dan central neurogenik hiperventilasi
   _Ggn perifer: aspirasi, trauma dada, edema paru, DIC,
   emboli paru, infeksi.
   _Tindakan Oksigen, cari dan atasi faktor penyebab,
   kalau perlu ventilator                                  22
                                 Cidera Kep_SUnardi   01/11/13
Kegawatan

3. Sirkulasi (circulation)
   _Hipotensi– iskemik—kerusakan sekunder otak.
   Hipotensi jarang akibat kelainan intrakranial,
   sering ekstrakranial, akibat hipovolemi,
   perdarahan luar, ruptur organ dalam, trauma dada
   disertai tamponade jantung atau pneumotorak,
   shock septik.
   _Tindakan: hentikan sumber perdarahan, perbaiki
   fungsi jantung ,menggantidarah yang hilang
   dengan plasma, darah

                            Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   23
Kegawatan
  Tekanan Intra Kranial meninggi
   _Terjadi akibat vasodilatasi, udem otak, hematom
   _Untuk mengukurnya sebaiknya dipasang
   monitor TIK. TIK normal adalah 0-15 mmHg.
   Diatas 20 mmHg sudah harus diturunkan dengan:
1. Hiperventilasi
2. Setelah resusitasi ABC lakukan hiperventilasi
   terkontrol dengan pCO2 27-30 mmHg.
   Dipertahankan selama 48-72 jam lalu dicoba
   dilepas, bila TIK naik lagi diteruskan selama 24-48
   jam. Bila tidak turun periksa AGD dan CT scan
   untuk menyingkirkan hematom

                             Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   24
Lanjutan Penatalaksanaan

 Pasien dalam keadaan sadar (GCS 15)
1. Simple head injury
   Pasien tanpa diikuti ggn kesadaran,
   amnesia, maupun gejala serebral lain
   hanya perawatan luka, Ro hanya atas
   indikasi, keluarga diminta observasi
   kesadaran
2. Kesadaran terganggu sesaat.
   Riwayat penurunan kesadaran sesaat
   setelah trauma tetapi saat diperiksa sudah
   sadar kembali : Ro kepala,
   penatalaksanaan selanjutnya seperti
   simple head injury
                           Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   25
Lanjutan Penatalaksanaan

  Pasien dalam keadaan menurun
1. Cedera kepala ringan (GCS 15-13)
   Kesadaran disorientasi, atau not obey command,
   tanpa defisit neurologi fokal: Peratan luka, Ro
   kepala
   CT scan: bila dicurigai adanya lucid interval
   (hematom intrakranial), follow up kesadaran
   semakin menurun, timbul lateralisasi
   Observasi: keadaran (GCS), tanda vital, pupil,
   gejala fokal serebral


                           Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   26
Lanjutan Penatalaksanaan

2. Cedera kepala sedang GCS 9-12
   Biasanya mengalami ggn kardiopulmoner
a. Periksa dan atasi ggn jalan nafas, pernafasan,
   sirkulasi
b. Pemeriksaan keadaran, pupil, tanda fokal
   serebral, dan cedera organ lain
c. Fiksasi leher dan patah tulang ekstremitas jika
   ada.
d. Ro kepala, bila perlu bagian tubuh yang lain
e. CT scan bila dicurigai hematom intrakranial
f. Observasi tanda vital, kesadaran, pupil, defisit
   fokal serebral
                             Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   27
Lanjutan Penatalaksanaan


3. Cedera kepala berat GCS 3-8
  Biasanya disertai cedera multipel,
  disamping kelainan serebral juga ada
  kelainan sistemik
a. Resusitasi jantung paru (airway,
  breathing, circulation/ABC). Pasien CK
  berat sering dalam keadaan hipotensi,
  hipoksia, hiperkapnea akibat ggn
  pulmoner. Tindakan resusitasi ABC
                           Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   28
Lanjutan penatalaksanaan
 Keseimbangan elektrolit
  _Pada saat awal masuk dikurangi untuk mencegah udem otak,
  1500-2000 ml/hari parenteraldengan cairan koloid , kristaloid
  Nacl 0,9%, ringer laktat. Jangan diberikan yang mengandung
  glukosa – hiperglikemi, menambah udem otak
  _ Pantau keseimbangan cairan, elektrolit darah.
 Profilaksis: diberikan pada CK berat dengan fraktur impresi,
  hematom intrakranial, PTA yang panjang
 Komplikasi sistemik
  _Demam, Kelanan gastrointestinal, kelainan hematologis perlu
  ditanggulangi segera.
 Obat Neuroprotektor
  _Manfaat obat pada CK berat masih diteliti manfaatnya seperti
  lazaroid, antagonis kalsium, glutamat, citikolin
                                  Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   29
Diagnosa Keperawatan
1. Resti tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d akumulasi skret.
2. Perubahan perfusi jaringan cerebral b.d perdarahan dan edema
   cerebral
3. Resiko peningkatan TIK b.d proses desak ruang akibat edema
   cerebral
4. Resti gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit kurang
   dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adequate: penurunan
   kesadaran (soporokoma)
5. Resti gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
   kebutuhan tubuh b.d intake tidak adequate: penurunan kesadaran
   (soporokoma)
6. Kerusakan integritas kulit b.d adanya luka lacerasi
7. Deficit perawatan diri b.d kelemahan/keterbatasan gerak
8. Resti terbatasnya pengetahuan (kebutuhan belajar) keluarga
   mengenai proses penyakit, prognosis dan penatalaksanaannya b.d
   terbatasnya informasi

                                     Cidera Kep_SUnardi   01/11/13    30
Implementasi
1.Resti tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d
  akumulasi skret.
  Intervensi keperawatan
  Mandiri:
   Memonitor suara paru tiap 8 jam dan observasi adanya
     roncki/penumpukan skret
   Memberikan posisi semi atau elevasi kepala 30 derajat dan kepala
     miring 1 sisi bergantian
   Mempertahankan hidrasi cairan 2-3 liter/hari, melalui asupan
     parenteral yang diberikan.
   Memonitor dan melakukan karakterisitik sekret, warna, jumlah,
     dan konsistensinya bila terdapat skret yang keluar melalui
     hidung/mulut.
  Kolaborasi :
   Memberikan obat Antibiotik: (Cefriaxon 2 x 2 g (tiap 12 jam) IV)

                                    Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   31
2. Perubahan perfusi jaringan cerebral dan resiko peningkatan TIK b.d perdarahan dan
   edema cerebral
  Intervensi keperawatan
Mandiri :
   Memonitor/obs tanda vital tiap 4 jam dan memonitor/obs kesadaran / GCS setiap 4 jam
   Memberikan posisi Elevasi kepala 30 derajat setiap 4 jam
   Menentukan faktor2 penyebab penurunan perfusi jaringan otak/resiko TIK meningkat.
   Memantau/mencatat status neurologis secara teratur dan membandingkan dg nilai normal
   Mempertahankan tirah baring miring kiri/kanan dengan posisi kepala netral
   Mengkaji kondisi vaskular (suhu, warna, pulsasi dan capillary refill) tiap 8 jam
   mencatat intake dan output.
   menurunkan stimulasi eksternal yang dapat meningkatkan TIK dan berikan kenyamanan dengan menciptakan
    lingkungan tenang dan suhu ruangan dalam kondisi normal (mengatur suhu ruangan menyalakan AC).
    Memasang pagar pengaman tempat tidur dan memasang retrain pada daerah ekstermitas
   Penkes pada keluarga dan selalu bicara dan komunikasi dengan pasien.
Kolaborasi :
   Memberikan O2 kanul 4 l/mnt
   Memberi pertimbangan pemeriksaan AGD, LED, Leukosit setelah 3 hari perawatan
   Pemasangan cairan IV NaCl 0,9% /12 jam
   Memberikan obat-obatan injeksi :
   - Citicolin 2 x 500 mg         - Ranitidin 2 x 1 ampl
   - Vit C 1 x 400 mg             - Kaltropen 3 x 1 ampl
   - Dexametason 4 x 1 ampl       - Cefriaxon 2 x 2 g



                                                          Cidera Kep_SUnardi   01/11/13               32
3. Resti gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit kurang dari
  kebutuhan tubuh b.d intake tidak adequate: penurunan kesadaran
  (soporokoma).
  Intervensi keperawatan
   Mandiri:
   • Monitor tanda-tanda vital, termasuk Mengukur JVP setiap 8 jam
   • Mencatat peningkatan suhu dan durasi demam.
   • Memberikan kompres hangat saat temperatur meningkat (Demam),
      dan mempertahankan pakaian tetap kering
   • Mempertahankan suhu ruangan yang nyaman (mengatur suhu
      ruangan dengan AC).
   • Mengkaji turgor kulit, membran mukosa bibir
   • Mengukur intake dan output cairan dan menghitung balance cairan
      setiap hari selama 24 jam.
   • Memberikan cairan minimal 2.5 lt/hari dengan pemberian sedikit-dikit
      dan melibatkan keluarga saat pasien sudah dapat minum per oral.
   Kolaborasi :
   • Memberikan cairan infus NaCl 0,9% /12 jam
   • Memberikan manitol 20% (bila kondisi TD sudah normal dan stabil)

                                           Cidera Kep_SUnardi   01/11/13    33
4. Resti gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak
   adequate: penurunan kesadaran (soporokoma)
  Intervensi keperawatan
  Mandiri:
  •   Mengkaji status nutrisi saat masuk rumah sakit/ruangan dengan menimbang BB/mengukur LL.
  •   Mengkaji kemampuan menelan ; refleks menelan, gerakan lidah dan bibir dan kesulitan-
      kesulitan asupan nutrisi dan mendengarkan bising usus, catat adanya
      penurunan/hilangnya/suara yang hiperaktif
  •   Melatih makan peroral dikit-demi sedikit dengan melibatkan keluarga
  •   Memberikan makan dalam jumlah kecil dan dalam waktu yang sering dan teratur dalam
      bentuk cair
  •   (Ignatavicius, 1999)
  •   Menjaga keamanan saat memberikan makan; tinggikan kepala tempat tidur selama makan
      peroral.
  •   Mengkaji pola BAB dan feses, cairan lambung, muntahan darah dan lainnya lalu mencatat
      hasil.
  Kolaborasi :
  •   Memberikan pertimbangan untuk konsultasi dengan ahli gizi
  •   Memberikan nutrisi parenteral: Triofusin 500 ml/24 jam
  •   Memberi pertimbangan dan memantau hasil pemeriksaan laboratorium: albumin, transferin,
      asam amino, zat besi, ureum/kreatinin, glukosa, elektrolit setelah 3 hari perawatan.
                                                      Cidera Kep_SUnardi   01/11/13            34
Pen-Kes
keluarga diberikan penkes tentang perawatan pasien dengan masalah
cedera kepala, diantara yaitu :
•Penjelasan tentang pengertian, penyebab, pengobatan dan komplikasi
cidera kepala termasuk gangguan fungsi luhur dari pasien, oleh karena itu
perlu control dan berobat secara teratur dan lanjut.
•Mengajarkan bagaimana cara pemenuhan nutrisi dan cairan selama dirawat
dan dirumah nantinya
•Mengajarkan pada keluarga dan melibatkan keluarga dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari pasien
•Mengajarkan melatih mobilisasi fisik secara bertahap dan terencana agar
tidak terjadi cidera pada neuromuskuler
•Mempersiapkan keluarga untuk perawatan pasien dirumah bila saatnya
pulang, kapan harus istirahat, aktifitas dan kontrol selama kondisi masih
belum optimal terhadap dampak dari cidera kepala pasien dan sering pasien
akan mengalami gangguan memori maka mengajarkan pada keluarga
bagaimana mengorientasikan kembali pada realita pasien.

                                         Cidera Kep_SUnardi   01/11/13      35
REHABILITASI

 Berbaring lama dan inaktiviti bisa menimbulkan
  komplikasi gerakan seperti kontraktur, osteoporosis,
  dekubitus, edema, infeksi, trombophlebitis, infeksi
  saluran kencing.
 Goal jangka pendek
  _Meningkatkan spesifik area seperti kekuatan,
  koordinasi, ROM, balans, dan posture untuk
  mobilitas dan keamanan.
  _Pengobatan tergantung kondisi pasien kestabilan
  kardiopulmoner, fungsi musculoskletal, defisit
  neurologi

                             Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   36
REHABILITASI
 Rehabilitasi dini pada fase akut terutama untuk menghindari
    komplikasi seperti kontraktur dengan terapi fisik pengaturan
    posis, melakukan gerakan ROM (pergerakan sendi) dan mobilisasi
    dini
   Terapi ini kemudian dilanjutkan dengan home program terapi
    yang melibatkan lingkungan dirumah
   Pada pasien tidak sadar dilakukan dengan strategi terapi coma
    management dan program sensory stimulation
   Penanganan dilakukan oleh tim secara terpadu dan terorganisis :
    dokter ,terapis, ahli gizi, perawat, pasien dan keluarga.
   Melakukan mobilisasi dini, rehabilitasi termasuk stimulasi, suport
    nutrisi yang adekuat, edukasi keluarga.


                                      Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   37
Cidera Kep_SUnardi   01/11/13   38

More Related Content

What's hot (20)

Pathways trauma kepala
Pathways trauma kepalaPathways trauma kepala
Pathways trauma kepala
 
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisikpemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darah
 
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
 
Guillain barre sindrom
Guillain barre sindromGuillain barre sindrom
Guillain barre sindrom
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary survey
 
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatri
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
Penyakit Stroke
Penyakit StrokePenyakit Stroke
Penyakit Stroke
 
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
 
Askep glukoma
Askep glukomaAskep glukoma
Askep glukoma
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhf
 
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang DikenalNasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 

Viewers also liked

Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratAris Rahmanda
 
Askep cedera kepala
Askep cedera kepalaAskep cedera kepala
Askep cedera kepalafienndhut
 
Makalah trauma kapitis
Makalah  trauma kapitisMakalah  trauma kapitis
Makalah trauma kapitisWarnet Raha
 
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinalAsuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinalkhusnul huda
 
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical InjuryEmergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical InjuryProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Pendekatan klinis penurunan kesadaran pada anak
Pendekatan klinis penurunan kesadaran pada anakPendekatan klinis penurunan kesadaran pada anak
Pendekatan klinis penurunan kesadaran pada anakHury Tinus
 
Neurological Assessment & Artificial Airway Management
Neurological Assessment & Artificial Airway ManagementNeurological Assessment & Artificial Airway Management
Neurological Assessment & Artificial Airway ManagementLouie Ray
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)Adam Muhammad
 

Viewers also liked (20)

Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
 
Askep cidera kepala
Askep cidera kepalaAskep cidera kepala
Askep cidera kepala
 
Cidera kepala
Cidera kepalaCidera kepala
Cidera kepala
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Cidera Kepala Berat (CKB)
Cidera Kepala Berat (CKB)Cidera Kepala Berat (CKB)
Cidera Kepala Berat (CKB)
 
Askep cedera kepala
Askep cedera kepalaAskep cedera kepala
Askep cedera kepala
 
Makalah trauma kapitis
Makalah  trauma kapitisMakalah  trauma kapitis
Makalah trauma kapitis
 
Askep gadar trauma kapitis
Askep gadar trauma kapitisAskep gadar trauma kapitis
Askep gadar trauma kapitis
 
Askep Cedera kepala
Askep Cedera kepalaAskep Cedera kepala
Askep Cedera kepala
 
Ppt ilkom new
Ppt ilkom newPpt ilkom new
Ppt ilkom new
 
Tbi rehab upload slideshare
Tbi rehab upload slideshareTbi rehab upload slideshare
Tbi rehab upload slideshare
 
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinalAsuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
Asuhan keperawatan gawat darurat trauma spinal
 
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical InjuryEmergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
 
Pendekatan klinis penurunan kesadaran pada anak
Pendekatan klinis penurunan kesadaran pada anakPendekatan klinis penurunan kesadaran pada anak
Pendekatan klinis penurunan kesadaran pada anak
 
Rehabilitasi icu
Rehabilitasi icuRehabilitasi icu
Rehabilitasi icu
 
pemeriksaan GCS.ppt
pemeriksaan GCS.pptpemeriksaan GCS.ppt
pemeriksaan GCS.ppt
 
Emergancy Concept Of Cerebral Injury
Emergancy Concept Of Cerebral InjuryEmergancy Concept Of Cerebral Injury
Emergancy Concept Of Cerebral Injury
 
Neurological Assessment & Artificial Airway Management
Neurological Assessment & Artificial Airway ManagementNeurological Assessment & Artificial Airway Management
Neurological Assessment & Artificial Airway Management
 
Shock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi CairanShock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi Cairan
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 

Similar to Askep trauma kepala

NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.pptNURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.pptawaldarmawan3
 
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwwwPBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwwwAfifAziz15
 
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdfdoku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdfikhsan1611
 
05 193penatalaksanaan kedaruratan
05 193penatalaksanaan kedaruratan05 193penatalaksanaan kedaruratan
05 193penatalaksanaan kedaruratanmif al-huda
 
Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAskep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAlvian P Windiramadhan
 
Ways the brain is injured (autosaved)
Ways the brain is injured (autosaved)Ways the brain is injured (autosaved)
Ways the brain is injured (autosaved)ami223
 
Ways the brain is injured (autosaved)
Ways the brain is injured (autosaved)Ways the brain is injured (autosaved)
Ways the brain is injured (autosaved)ami223
 
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeAsuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeHerianto Elbcome 300
 
PERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docx
PERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docxPERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docx
PERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docxSuriatiSalahuddin
 
ppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxsandylabulu1
 
Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAskep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAlvian P Windiramadhan
 
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.docASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.docNsBahagiaHasbi
 
laporan kasus 20 maret 2023.pptx
laporan kasus 20 maret 2023.pptxlaporan kasus 20 maret 2023.pptx
laporan kasus 20 maret 2023.pptxadeline167395
 

Similar to Askep trauma kepala (20)

NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.pptNURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
 
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwwwPBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
 
TRAUMA_KEPALA.ppt
TRAUMA_KEPALA.pptTRAUMA_KEPALA.ppt
TRAUMA_KEPALA.ppt
 
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdfdoku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
 
4. cidera kepala
4. cidera kepala4. cidera kepala
4. cidera kepala
 
Trauma kapitis indry
Trauma kapitis indryTrauma kapitis indry
Trauma kapitis indry
 
Bab ii fix
Bab ii fixBab ii fix
Bab ii fix
 
Mkla trauma in
Mkla trauma inMkla trauma in
Mkla trauma in
 
05 193penatalaksanaan kedaruratan
05 193penatalaksanaan kedaruratan05 193penatalaksanaan kedaruratan
05 193penatalaksanaan kedaruratan
 
Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAskep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
 
Ways the brain is injured (autosaved)
Ways the brain is injured (autosaved)Ways the brain is injured (autosaved)
Ways the brain is injured (autosaved)
 
Ways the brain is injured (autosaved)
Ways the brain is injured (autosaved)Ways the brain is injured (autosaved)
Ways the brain is injured (autosaved)
 
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeAsuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
 
PERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docx
PERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docxPERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docx
PERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docx
 
Cidera Kepala
Cidera KepalaCidera Kepala
Cidera Kepala
 
ppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptx
 
Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAskep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
 
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.docASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
ASKEP CEDERA OTAK BERAT.doc
 
Stroke (Hemoragik)
Stroke (Hemoragik)Stroke (Hemoragik)
Stroke (Hemoragik)
 
laporan kasus 20 maret 2023.pptx
laporan kasus 20 maret 2023.pptxlaporan kasus 20 maret 2023.pptx
laporan kasus 20 maret 2023.pptx
 

Askep trauma kepala

  • 1. Ns. SUNARDI, M.Kep.,Sp.KMB Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 1
  • 2. Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 2
  • 3. LOBUS OTAK Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 3
  • 4. Fungsional otak Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 4
  • 5. PENGERTIAN  TRAUMATIC YANG TERJADI PADA OTAK YANG MAMPU MENGHASILKAN PERUBAHAN PADA PHISIK, INTELEKTUAL, EMOSIONAL, SOSIAL, DAN VOCATIONAL. • Trauma atau cedera kepala (Brain Injury) adalah salah satu bentuk trauma yang dapat mengubah kemampuan otak dalam menghasilkan keseimbangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan pekerjaan atau dapat dikatakan sebagai bagian dari gangguan traumatik yang dapat menimbulkan perubahan – perubahan fungsi otak (Black, 2005) • Menurut konsensus PERDOSI (2006), cedera kepala yang sinonimnya adalah trauma kapitis = head injury = trauma kranioserebral = traumatic brain injury merupakan trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik bersifat temporer maupun permanen. Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 5
  • 6. ETIOLOGI  Dikelompokan berdasarkan mekanisme injury: 1. Trauma tumpul. 2. Trauma tajam (penetrasi) Dan bagaimana jenis/tipe cedera: 1. Focal. 2. Diffuse. 3. Frakture Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 6
  • 7. TIPE HEAD INJURY Pattern of Injury Focal Injury Diffuse Injury Mechanism of Injury Contact Forces Inertial Forces Inertial Forces (Translational Acceleration) (Rotational Acceleration) Type of Injury Skull Fracture Counter Coup Contusion Concussion Epidural Hematoma Intra Cerebral Hematoma Diffuse Axonal Injury Coup Contusion Subdural Hematoma Intra Ventricular H Subdural Hematoma Tissue Tear Hemorrhagic Gliding Contusion Sub Arachnoids Hemorrhagic Skema1: Mechanism of particular types of head injury (Marion, 1999:2006) Skema 2 : Patofisiologi Akibat Cedera kepala Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 7
  • 8. Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 8
  • 9.  Kepala dengan bangunan intrakranial dapat mengalami jejas oleh : tenaga percepatan (akselerasi), tenaga perlambatan (deselerasi), rotasi, Penetrasi  Jejas : karena perbedaan gerakan pada tulang dan otak. Dasar lobus frontal ---- permukaan kasar fossa anterior Lobus temporal ------ pinggiran tulang sfenoid Korpus kallosum ---- pinggiran falks serebri Tentorium serebelli ---- permukaan superior serebellum batang otak. Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 9
  • 10.  Hantaman. Deselerasi mendadak deformitas tengkorak volume kranial tekanan cairan serebrospinal Hantaman awal ----------- contercoup, robekan jaringan Rotasi. Robekan pada otak, akson difus, pembuluh darah, selaput otak  Hantaman traumatik Hematoma intrakranial,H. epidural, H. subdural, perdarahan subarakhnoid, perdarahan intrakranial, perdarahan intraserebelar, rinore, otorea. Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 10
  • 11. Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 11
  • 12. Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 12
  • 13. Pengolongan berdasarkan akibat Jejas Jejas kepala.  Lesi primer. hantaman langsung pada kepala. akselerasi, deselerasi, rotasi. fraktur tulang tengkorak, sel neuron rusak, pembuluh darah robek.  Lesi sekunder. proses patologik dinamis, komplikasi intrakranial hematoma intrakranial: epidural, subdural, subarakhnoid, intraserebral, intraserebelar. pembengkakan otak, edema otak  TIK meningkat, aliran darah setempat menurun, spasme pemb. darah, infark. Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 13
  • 14. Klasifikasi cedera kepala  Cedera kepala ringan (GCS : 13 – 15 ) ,, ,, sedang (GCS : 9 - 12 ) ,, ,, berat (GCS : =< 8 )  Jejas kepala tertutup . Komosio serebri kontusio serebri  Fraktur depresi tulang tengkorak  Fraktur komplikata tulang tengkorak Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 14
  • 15. Pemeriksaan  Keadaan umum. jejas ringan : keadaan sadar-siaga  Jalan nafas, respirasi, tekanan darah, keadaan jantung.  Kesadaran.  Fungsi mental  Saraf otak  Sistem motorik,  Sistem sensorik, otonom, refleks- refleks. Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 15
  • 16. Glascow Coma Scale  Used to document assessment in three areas  Eyes  Verbal response  Motor response  Normal is 15 and less than 8 indicates coma Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 16
  • 17. From Rehabilitation Nursing Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 17
  • 18. Other Assessment  Assess bodily function including respiratory, circulatory and elimination  Pupil checks – are pupils equal and how they react to light  Extremity strength  Corneal reflex test Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 18
  • 19. Diagnostic Tests  CT  MRI  Cerebral angiography  EEG  PET  No lumbar puncture if there is ICP because sudden release of pressure can cause brain to herniate  ABG’s – keep O2 at 100% (Lewis 1615) and PCO2 as related to ICP (25-35) Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 19
  • 20. PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA  Penanganan harus ditangani sejak dari tempat kecelakaan, selama transportasi, diruang gawat darurat, kamar Ro, sampai ruang operasi, ruang perawatan/ ICU  Monitor : derajat kesadaran, vital sign,kemunduran motorik, reflek batang otak, monitor tekanan intrakranial.  Monitor tekanan intrakranial diperlukan pada: 1. Koma dengan perdarahan intrakranial atau kontusio otak 2. Skala Koma Glasgow <6 (motorik < 4) 3. Hilangnya bayangan ventrikel III dan sisterne basalis pada CT skan otak 4. “Tight brain” setelah evakuasi hematom 5. Trauma multipel sehingga memerlukan ventilasi tekanan positif intermitten (IPPV) Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 20
  • 21. PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA  Indikasi CT san: 1. Skala Koma Glasgow (GCS) ≤ 14 2. GCS 15 dengan: a. Adanya riwayat penurunan kesadaran b. Traumatik Amnesia c. Defisit neurologi fokal d. Tanda dari fraktur basis kranii atau tulang kepala. Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 21
  • 22. Tindakan resusitasi ABC (Kegawatan) a.Jalan nafas (airway) Jalan nafas dibebaskan dari lidah yang turun kebelakang dengan posisi kepala ekstensi, kalau perlu pasang pipa oropharing (OPA )/ endotrakheal, bersihkan sisa muntah, darah ,lendir, atau gigi palsu. Isi lambung dikosongkan melalui pipa NGT untuk menghindari aspirasi muntahan dan kalau ada stress ulcer b. Pernafasan (breathing) _ Ggn sentral : lesi medula oblongata, nafas cheyne stokes, dan central neurogenik hiperventilasi _Ggn perifer: aspirasi, trauma dada, edema paru, DIC, emboli paru, infeksi. _Tindakan Oksigen, cari dan atasi faktor penyebab, kalau perlu ventilator 22 Cidera Kep_SUnardi 01/11/13
  • 23. Kegawatan 3. Sirkulasi (circulation) _Hipotensi– iskemik—kerusakan sekunder otak. Hipotensi jarang akibat kelainan intrakranial, sering ekstrakranial, akibat hipovolemi, perdarahan luar, ruptur organ dalam, trauma dada disertai tamponade jantung atau pneumotorak, shock septik. _Tindakan: hentikan sumber perdarahan, perbaiki fungsi jantung ,menggantidarah yang hilang dengan plasma, darah Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 23
  • 24. Kegawatan  Tekanan Intra Kranial meninggi _Terjadi akibat vasodilatasi, udem otak, hematom _Untuk mengukurnya sebaiknya dipasang monitor TIK. TIK normal adalah 0-15 mmHg. Diatas 20 mmHg sudah harus diturunkan dengan: 1. Hiperventilasi 2. Setelah resusitasi ABC lakukan hiperventilasi terkontrol dengan pCO2 27-30 mmHg. Dipertahankan selama 48-72 jam lalu dicoba dilepas, bila TIK naik lagi diteruskan selama 24-48 jam. Bila tidak turun periksa AGD dan CT scan untuk menyingkirkan hematom Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 24
  • 25. Lanjutan Penatalaksanaan  Pasien dalam keadaan sadar (GCS 15) 1. Simple head injury Pasien tanpa diikuti ggn kesadaran, amnesia, maupun gejala serebral lain hanya perawatan luka, Ro hanya atas indikasi, keluarga diminta observasi kesadaran 2. Kesadaran terganggu sesaat. Riwayat penurunan kesadaran sesaat setelah trauma tetapi saat diperiksa sudah sadar kembali : Ro kepala, penatalaksanaan selanjutnya seperti simple head injury Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 25
  • 26. Lanjutan Penatalaksanaan  Pasien dalam keadaan menurun 1. Cedera kepala ringan (GCS 15-13) Kesadaran disorientasi, atau not obey command, tanpa defisit neurologi fokal: Peratan luka, Ro kepala CT scan: bila dicurigai adanya lucid interval (hematom intrakranial), follow up kesadaran semakin menurun, timbul lateralisasi Observasi: keadaran (GCS), tanda vital, pupil, gejala fokal serebral Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 26
  • 27. Lanjutan Penatalaksanaan 2. Cedera kepala sedang GCS 9-12 Biasanya mengalami ggn kardiopulmoner a. Periksa dan atasi ggn jalan nafas, pernafasan, sirkulasi b. Pemeriksaan keadaran, pupil, tanda fokal serebral, dan cedera organ lain c. Fiksasi leher dan patah tulang ekstremitas jika ada. d. Ro kepala, bila perlu bagian tubuh yang lain e. CT scan bila dicurigai hematom intrakranial f. Observasi tanda vital, kesadaran, pupil, defisit fokal serebral Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 27
  • 28. Lanjutan Penatalaksanaan 3. Cedera kepala berat GCS 3-8 Biasanya disertai cedera multipel, disamping kelainan serebral juga ada kelainan sistemik a. Resusitasi jantung paru (airway, breathing, circulation/ABC). Pasien CK berat sering dalam keadaan hipotensi, hipoksia, hiperkapnea akibat ggn pulmoner. Tindakan resusitasi ABC Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 28
  • 29. Lanjutan penatalaksanaan  Keseimbangan elektrolit _Pada saat awal masuk dikurangi untuk mencegah udem otak, 1500-2000 ml/hari parenteraldengan cairan koloid , kristaloid Nacl 0,9%, ringer laktat. Jangan diberikan yang mengandung glukosa – hiperglikemi, menambah udem otak _ Pantau keseimbangan cairan, elektrolit darah.  Profilaksis: diberikan pada CK berat dengan fraktur impresi, hematom intrakranial, PTA yang panjang  Komplikasi sistemik _Demam, Kelanan gastrointestinal, kelainan hematologis perlu ditanggulangi segera.  Obat Neuroprotektor _Manfaat obat pada CK berat masih diteliti manfaatnya seperti lazaroid, antagonis kalsium, glutamat, citikolin Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 29
  • 30. Diagnosa Keperawatan 1. Resti tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d akumulasi skret. 2. Perubahan perfusi jaringan cerebral b.d perdarahan dan edema cerebral 3. Resiko peningkatan TIK b.d proses desak ruang akibat edema cerebral 4. Resti gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adequate: penurunan kesadaran (soporokoma) 5. Resti gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adequate: penurunan kesadaran (soporokoma) 6. Kerusakan integritas kulit b.d adanya luka lacerasi 7. Deficit perawatan diri b.d kelemahan/keterbatasan gerak 8. Resti terbatasnya pengetahuan (kebutuhan belajar) keluarga mengenai proses penyakit, prognosis dan penatalaksanaannya b.d terbatasnya informasi Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 30
  • 31. Implementasi 1.Resti tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d akumulasi skret. Intervensi keperawatan Mandiri:  Memonitor suara paru tiap 8 jam dan observasi adanya roncki/penumpukan skret  Memberikan posisi semi atau elevasi kepala 30 derajat dan kepala miring 1 sisi bergantian  Mempertahankan hidrasi cairan 2-3 liter/hari, melalui asupan parenteral yang diberikan.  Memonitor dan melakukan karakterisitik sekret, warna, jumlah, dan konsistensinya bila terdapat skret yang keluar melalui hidung/mulut. Kolaborasi :  Memberikan obat Antibiotik: (Cefriaxon 2 x 2 g (tiap 12 jam) IV) Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 31
  • 32. 2. Perubahan perfusi jaringan cerebral dan resiko peningkatan TIK b.d perdarahan dan edema cerebral Intervensi keperawatan Mandiri :  Memonitor/obs tanda vital tiap 4 jam dan memonitor/obs kesadaran / GCS setiap 4 jam  Memberikan posisi Elevasi kepala 30 derajat setiap 4 jam  Menentukan faktor2 penyebab penurunan perfusi jaringan otak/resiko TIK meningkat.  Memantau/mencatat status neurologis secara teratur dan membandingkan dg nilai normal  Mempertahankan tirah baring miring kiri/kanan dengan posisi kepala netral  Mengkaji kondisi vaskular (suhu, warna, pulsasi dan capillary refill) tiap 8 jam  mencatat intake dan output.  menurunkan stimulasi eksternal yang dapat meningkatkan TIK dan berikan kenyamanan dengan menciptakan lingkungan tenang dan suhu ruangan dalam kondisi normal (mengatur suhu ruangan menyalakan AC). Memasang pagar pengaman tempat tidur dan memasang retrain pada daerah ekstermitas  Penkes pada keluarga dan selalu bicara dan komunikasi dengan pasien. Kolaborasi :  Memberikan O2 kanul 4 l/mnt  Memberi pertimbangan pemeriksaan AGD, LED, Leukosit setelah 3 hari perawatan  Pemasangan cairan IV NaCl 0,9% /12 jam  Memberikan obat-obatan injeksi :  - Citicolin 2 x 500 mg - Ranitidin 2 x 1 ampl  - Vit C 1 x 400 mg - Kaltropen 3 x 1 ampl  - Dexametason 4 x 1 ampl - Cefriaxon 2 x 2 g Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 32
  • 33. 3. Resti gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adequate: penurunan kesadaran (soporokoma). Intervensi keperawatan Mandiri: • Monitor tanda-tanda vital, termasuk Mengukur JVP setiap 8 jam • Mencatat peningkatan suhu dan durasi demam. • Memberikan kompres hangat saat temperatur meningkat (Demam), dan mempertahankan pakaian tetap kering • Mempertahankan suhu ruangan yang nyaman (mengatur suhu ruangan dengan AC). • Mengkaji turgor kulit, membran mukosa bibir • Mengukur intake dan output cairan dan menghitung balance cairan setiap hari selama 24 jam. • Memberikan cairan minimal 2.5 lt/hari dengan pemberian sedikit-dikit dan melibatkan keluarga saat pasien sudah dapat minum per oral. Kolaborasi : • Memberikan cairan infus NaCl 0,9% /12 jam • Memberikan manitol 20% (bila kondisi TD sudah normal dan stabil) Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 33
  • 34. 4. Resti gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adequate: penurunan kesadaran (soporokoma) Intervensi keperawatan Mandiri: • Mengkaji status nutrisi saat masuk rumah sakit/ruangan dengan menimbang BB/mengukur LL. • Mengkaji kemampuan menelan ; refleks menelan, gerakan lidah dan bibir dan kesulitan- kesulitan asupan nutrisi dan mendengarkan bising usus, catat adanya penurunan/hilangnya/suara yang hiperaktif • Melatih makan peroral dikit-demi sedikit dengan melibatkan keluarga • Memberikan makan dalam jumlah kecil dan dalam waktu yang sering dan teratur dalam bentuk cair • (Ignatavicius, 1999) • Menjaga keamanan saat memberikan makan; tinggikan kepala tempat tidur selama makan peroral. • Mengkaji pola BAB dan feses, cairan lambung, muntahan darah dan lainnya lalu mencatat hasil. Kolaborasi : • Memberikan pertimbangan untuk konsultasi dengan ahli gizi • Memberikan nutrisi parenteral: Triofusin 500 ml/24 jam • Memberi pertimbangan dan memantau hasil pemeriksaan laboratorium: albumin, transferin, asam amino, zat besi, ureum/kreatinin, glukosa, elektrolit setelah 3 hari perawatan. Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 34
  • 35. Pen-Kes keluarga diberikan penkes tentang perawatan pasien dengan masalah cedera kepala, diantara yaitu : •Penjelasan tentang pengertian, penyebab, pengobatan dan komplikasi cidera kepala termasuk gangguan fungsi luhur dari pasien, oleh karena itu perlu control dan berobat secara teratur dan lanjut. •Mengajarkan bagaimana cara pemenuhan nutrisi dan cairan selama dirawat dan dirumah nantinya •Mengajarkan pada keluarga dan melibatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari pasien •Mengajarkan melatih mobilisasi fisik secara bertahap dan terencana agar tidak terjadi cidera pada neuromuskuler •Mempersiapkan keluarga untuk perawatan pasien dirumah bila saatnya pulang, kapan harus istirahat, aktifitas dan kontrol selama kondisi masih belum optimal terhadap dampak dari cidera kepala pasien dan sering pasien akan mengalami gangguan memori maka mengajarkan pada keluarga bagaimana mengorientasikan kembali pada realita pasien. Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 35
  • 36. REHABILITASI  Berbaring lama dan inaktiviti bisa menimbulkan komplikasi gerakan seperti kontraktur, osteoporosis, dekubitus, edema, infeksi, trombophlebitis, infeksi saluran kencing.  Goal jangka pendek _Meningkatkan spesifik area seperti kekuatan, koordinasi, ROM, balans, dan posture untuk mobilitas dan keamanan. _Pengobatan tergantung kondisi pasien kestabilan kardiopulmoner, fungsi musculoskletal, defisit neurologi Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 36
  • 37. REHABILITASI  Rehabilitasi dini pada fase akut terutama untuk menghindari komplikasi seperti kontraktur dengan terapi fisik pengaturan posis, melakukan gerakan ROM (pergerakan sendi) dan mobilisasi dini  Terapi ini kemudian dilanjutkan dengan home program terapi yang melibatkan lingkungan dirumah  Pada pasien tidak sadar dilakukan dengan strategi terapi coma management dan program sensory stimulation  Penanganan dilakukan oleh tim secara terpadu dan terorganisis : dokter ,terapis, ahli gizi, perawat, pasien dan keluarga.  Melakukan mobilisasi dini, rehabilitasi termasuk stimulasi, suport nutrisi yang adekuat, edukasi keluarga. Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 37
  • 38. Cidera Kep_SUnardi 01/11/13 38

Editor's Notes

  1. Because of confusion and ambiguity about terms describing altered states of consciousness, GCS developed in 1974. 3 areas assessed respond to definition of coma as inability to speak, obey commands, or open eyes with verbal or painful stimulus. Specific responses are given a number, can be graphed to see if patient is stable, improving, deteriorating. Nurse responsibility is to elicit the best response on each of the scales, higher scores mean higher level of brain functioning. Fully alert person is 15, 8 or less indicates coma. GCS is specific and structured, saves time by using number ratings rather than lengthy descriptions, can discriminate between different or changing states. GCS assess arousal aspect of consciousness.
  2. Always assess circulation and respirations first! Other neuro assessments are pupillary checks, extremity strength testing, corneal reflex testing.
  3. It may be difficult to identify IICP as cause of a coma, loss of consciousness confuses signs, makes it difficult to see the progress of IICP. Studies to identify the presence and cause of IICP. MRI and CT have revolutionized diagnosis of IICP, can differentiate many conditions that can cause IICP.